TIM badminton Indonesia mengirim wakil pada semua sektor di Olimpiade Paris 2024. Wakil terakhir yang mendapatkan tiket adalah Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari.
Rinov/Pitha memang terhenti di babak 16 besar Badminton Asia Championships (BAC). Namun, karena dua pesaing utama, yaitu Dejan Ferdinansyah/Gloria Emanuelle Widjaja dan Hee Yong Kai Terry/Tan Wei Han Jessica, juga gugur di babak yang sama, akhirnya tiket direbut RiPith –akronim Rinov/Pitha. Poin yang sudah dimiliki tidak mampu dikejar. Pasalnya, BAC menjadi perhitungan terakhir menuju Olimpiade Paris.
RiPith menyusul Jonatan Christie dan Anthony Sinisuka Ginting (tunggal putra), Gregoria Mariska Tunjung (tunggal putri), Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto (ganda putra), dan Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti (ganda putri).
Baca Juga: Leverkusen Sudah 42 Laga Tak Terkalahkan, Satu Laga Lagi Samai Rekor Bianconeri
Ketua Tim Ad Hoc Olimpiade Paris 2024 PBSI M. Fadil Imran menyatakan, kelolosan semua nomor di Olimpiade menjadi satu tonggak penting dalam perjalanan menuju Olimpiade. ’’Capaian ini juga merupakan hasil strategi yang jitu dalam menyusun peta jalan atlet dalam mengikuti berbagai turnamen sepanjang tahun ini. Ini adalah hasil kerja kolektif,’’ ujarnya.
Strategi yang dimaksud adalah dalam penentuan pengiriman atlet. Salah satunya RiPith yang difokuskan untuk banyak mengikuti turnamen level 300. Saat Orlean Masters dan All England Super 1000 dimainkan di waktu yang bersamaan pada 12–17 Maret, RiPith diterjunkan untuk tampil di Orleans. Hasilnya, duo tersebut berhasil meraih runner-up. Hasil itu sekaligus menumbuhkan kepercayaan diri lebih hingga akhirnya meraih juara di Spain Masters.
Fadil menuturkan, setelah mengamankan kualifikasi di Olimpiade, keenam wakil yang ada masih harus berjuang untuk memperbaiki seeded. Hal inilah yang akan dikejar di ajang BAC yang tengah berlangsung, Thomas & Uber Cup, hingga Indonesia Open. Dalam hal penentuan seeded, dibutuhkan strategi yang tepat. ’’Semoga kepastian tiket ini memberi semangat baru bagi para atlet dan seluruh tim,” kata mantan Kapolda Metro Jaya tersebut.
Sementara itu, kegagalan Bagas Maulana/M. Shohibul Fikri yang sebelumnya diharapkan bisa mendampingi Fajar/Rian patut disayangkan. Apalagi, mereka tidak bisa lolos karena langsung gugur di babak awal BAC.
Aryono Miranat selaku pelatih kepala ganda putra mengakui tidak mudah bagi Bagas/Fikri. Sebab, untuk bisa lolos, mereka harus menembus semifinal BAC. ’’Mereka juga sudah berjuang maksimal dan hasilnya belum seperti yang diharapkan untuk berpartisipasi di Olimpiade Paris nanti,’’ ucapnya. (raf/c17/bas)