Prokal.co, BOLOGNA - Mimpi itu akhirnya benar-benar terwujud. Marc Marquez, sang juara dunia MotoGP enam kali, resmi pindah dari Gresini ke tim pabrikan Ducati musim depan. Sebuah langkah yang bahkan diidam-idamkan Marquez sejak kali pertama menunggangi Desmosedici di Sirkuit Ricardo Tormo, Valencia, November tahun lalu.
“Sejak kali pertama bersentuhan, saya langsung menikmati mengendarai Desmosedici. Saya bisa beradaptasi dengan baik,” kata Marquez dilansir dari Crash.
“Sejak saat itu, saya tahu bahwa tujuan saya adalah melanjutkan langkah ini, terus berkembang, dan pindah ke tim di mana Pecco Bagnaia menjadi juara dunia selama dua tahun berturut-turut,” lanjutnya.
Meski begitu, skenario tersebut membuat Ducati harus mengorbankan dua pebalap. Jorge Martin yang mengendarai Pramac Ducati sudah memastikan pindah ke Aprilia pada Senin (3/6). Sementara, Enea Bastianini, yang saat ini menjadi rekan satu tim Bagnaia, juga otomatis tersingkir. Dia akan bergabung dengan Tech3 KTM.
Bagi Ducati, memilih satu di antara Marquez, Martin, atau Bastianini adalah keputusan sulit. Apalagi, Martin sebenarnya mampu menunjukkan performa impresif. Tahun lalu pembalap 26 tahun itu berada di posisi kedua klasemen akhir di bawah Bagnaia.
Musim ini dia bahkan muncul menjadi calon kuat juara dunia. Sampai balapan seri ketujuh MotoGP 2024 di Sirkuit Mugello pekan lalu, Martin masih memimpin klasemen dengan 171 poin.
Namun, di antara tiga pilihan itu, Marquez dinilai yang paling meyakinkan. Memutuskan rekan setim baru Bagnaia di tim Ducati Lenovo tidak mudah. Sebab, kami memiliki daftar pilihan pembalap yang sangat kuat, ungkap General Manager Ducati Corse Gigi Dall'Igna.
Tapi, pada akhirnya pilihan kami jatuh kepada pembalap yang punya bakat, yang tidak perlu dipertanyakan lagi adalah Marc Marquez, sambungnya.
Ya, di antara seluruh pebalap yang tampil di MotoGP musim ini, Marquez memang memiliki rekor paling moncer. Capaian enam kali juara dunia MotoGP yang dia miliki hanya bisa didekati dua gelar milik Bagnaia.
Kegagalan Marquez meraih gelar lima tahun terakhir disebabkan performa buruk motor Honda dan masalah cedera.
Kini, bersama Ducati, peluang Marquez meraih gelar juara dunia kembali terbuka. Namun, dia akan lebih dulu mengakhiri musim ini sebaik-baiknya. Pebalap 31 tahun itu sementara masih berada di posisi ketiga klasemen dengan 136 poin.
Sekarang yang jadi prioritas saya saat ini adalah kami akan lanjut bersenang-senang dan memberikan segalanya di sisa musim ini, tegas Marquez.
Ducati pun menatap musim depan dengan lebih optimistis. Kami sekarang punya dua pebalap yang secara bersama-sama telah memegang 11 gelar juara dunia (Moto 2 hingga MotoGP, Red). Pengalaman serta kedewasaan mereka akan sangat berharga untuk perkembangan kami, tutur Dall'Igna. (ka/c14/bas/jpg/er)