• Senin, 22 Desember 2025

Gelar Krejcikova untuk Mendiang Novotna

Photo Author
- Senin, 15 Juli 2024 | 15:00 WIB
Barbora Krejcikova
Barbora Krejcikova

 

 

LONDON Barbora Krejcikova berkali-kali berhenti berbicara karena menangis sesenggukan saat menyampaikan pidato kemenangan di lapangan utama All England Lawn Tennis and Croquet Club Minggu (14/7) dini hari. Saat itu dia baru saja memenangi duel final tunggal putri grand slam Wimbledon melawan petenis Italia Jasmine Paolini.

Luapan air mata emosional Krejcikova itu tak terbendung lagi. Dia terus terbayang-bayang wajah sang mentor. Yakni, mendiang Jana Novotna. ’’Sebelum dia meninggal, dia berkata kepadaku, ’pergilah, teruslah berjuang dan dapatkan gelar grand slam itu’,” ucap Krejcikova dilansir Sky Sports.

Baca Juga: Mariska Adaptasi Shuttlecock yang Lambat

Legenda tenis Republik Ceko tersebut memang sosok penting di balik kesuksesan Krejcikova saat ini. Petenis yang meninggal dunia di usia 49 tahun pada 2017 karena kanker tersebut adalah mentor Krejcikova di masa remaja.

Juara grand slam Wimbledon 1998 itulah yang meyakinkan Krejcikova bahwa dirinya punya potensi menjadi pemain besar jika melanjutkan karier sebagai petenis profesional. Saat itu, Krejcikova sedang galau antara meneruskan karier sebagai petenis atau cukup berhenti di level junior.

’’Ketukanku di pintu rumahnya mengubah hidupku. Dia yang terus mendukungku. Aku masih tidak percaya bisa mendapatkan trofi seperti yang diraih Jana pada 1998,” ucap petenis 28 tahun itu.

Di laga final, Krejcikova menaklukkan Paolini dalam tiga set 6-2, 2-6, 6-4. Kedua petenis bertarung selama 1 jam 56 menit. Itu menjadi gelar mayor sektor tunggal kedua bagi Krejcikova. Yang pertama dia raih dari Prancis Terbuka 2021. Jika digabungkan dari sektor tunggal dan ganda, dia telah memiliki 12 gelar mayor. Sebanyak 7 gelar lain dia kumpulkan dari sektor ganda putri. Sementara itu, 3 gelar dari ganda campuran.

Capaian tersebut mirip dengan mendiang Novotna yang sepanjang karier mengumpulkan 12 gelar grand slam ganda putri, 4 ganda campuran, dan 1 dari tunggal putri.

’’Ini memang hari yang menyedihkan untukku. Namun, aku mencoba tetap tersenyum. Jika dilihat lagi, ini masih hari baik juga untukku. Aku ingat saat kecil mendukung Roger Federer pada laga final di sini. Dan, kini aku yang berdiri di tempat ini,” ucap Paolini yang tampil di final grand slam keduanya sepanjang karier. (irr/c7/bas)

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Indra Zakaria

Sumber: Jawapos

Tags

Rekomendasi

Terkini

X