PROKAL.CO, KUDUS – Audisi Umum PB Djarum selalu menjadi magnet bagi bakat-bakat muda di Indonesia. Banyak peserta yang rela datang jauh-jauh dari daerah masing-masing untuk mengikuti rangkaian proses seleksi mulai dari screening, turnamen, hingga karantina demi meraih Djarum Beasiswa Bulutangkis. Tak terkecuali, salah satu peserta asal Kota Samarinda, Kalimantan Timur, Keanu Al Fathir Rahadi yang bergabung di kategori U-11 Putra.
“Perjalanan dari Samarinda ke Kudus tentu terasa melelahkan, tetapi demi mengejar mimpi untuk lolos ke tahap karantina dan diterima sebagai atlet binaan PB Djarum saya tetap semangat berusaha memberikan yang terbaik. Saya ingin membuat orang tua bangga dengan menjadi atlet bulutangkis dunia,” kata Keanu.
Di sisi lain, Keanu mengungkapkan kecintaannya dengan bulutangkis terinspirasi dari sang ayah. Ia mulai mendapat kesempatan bermain bulutangkis saat masih berusia 6 tahun dan sejak saat itu, ia pun semakin yakin untuk menempa talenta dan menapaki karier sebagai atlet bulutangkis. Ambisi itu sudah ditunjukkannya dalam empat tahun terakhir bersama PB Gold Star Academy di Samarinda dan konsisten berlatih dua kali sehari dan enam hari dalam seminggu.
“Sebelum mengikuti Audisi Umum saya mempersiapkan diri dengan rutin berlatih di klub. Memang harus butuh perjuangan agar bisa menggapai mimpi saya. Semoga hasil tidak mengkhianati proses,” imbuhnya.
Keanu menilai, PB Djarum merupakan klub terbaik untuk terus mengembangkan talenta sekaligus merintis karier sebagai atlet bulutangkis profesional. Upaya dia agar masuk tahap karantina sejauh ini sudah mulai memperlihatkan hasil positif. Dalam dua pertandingan di fase screening yang sudah dijalani pada Rabu (11/9/2024) dan Kamis (12/9/2024), ia sanggup meraih kemenangan. Namun sayang, ketika pertandingan screening kedua di hari Kamis, dirinya harus mengakui kehebatan dari Satria Abimanyu Wisnuwardana dan kalah dengan skor 12-21.
“Saya senang sudah dua kali menang di Audisi Umum PB Djarum, Tapi sayangnya saya tadi kalah di pertandingan kedua. Semoga upaya dan teknik saya bisa dilihat oleh Tim Pencari Bakat serta punya kesempatan untuk mendapat Super Tiket,” ujarnya.
Rangakaian Audisi Umum PB Djarum 2024 turut diramaikan oleh sederet legenda bulutangkis Tanah Air. Diantaranya adalah Maria Kristin, Debby Susanto, Kevin Sanjaya, Liliyana Natsir, Tontowi Ahmad, Liem Swie King, Richard Mainaky, Ivana Lee, hingga Susy Susanti. Mereka memantau bakat-bakat dari para peserta yang dinilai layak untuk mendapatkan Super Tiket dan melaju ke tahap karantina.
Maria Kristin Yulianti, peraih medali perunggu Olimpiade Beijing 2008 turut memantau sebagai Tim Pencari Bakat Atlet Putri mengapresiasi ribuan peserta yang telah berpeluh keringat mengerahkan seluruh kemampuan terbaik demi melaju ke tahap berikutnya. Hingga Kamis (12/9/2024) ia menilai bahwa tak sedikit dari atlet belia memiliki teknik yang cukup baik dan daya juang tinggi.
“Audisi tahun ini cukup menarik, dengan usia mereka yang masih muda ternyata semangatnya luar biasa dan tak jarang yang masih kecil U-11 juga tekniknya sudah cukup bagus. Untuk kriteria dari saya, untuk atlet putri ya dari segi teknik, footwork, dan yang penting juga daya juang di lapangan. Karena daya juang itu harus dibarengi dengan konsistensi,” ujar Maria saat ditemui di GOR Djarum Jati, Kudus, Jawa Tengah, Kamis (12/9/2024).
Di samping itu, sebagai sosok yang pernah melatih atlet lulusan Audisi Umum elemen lain tak kalah penting ialah motivasi. Sebab, tidak sedikit dari mereka yang baru bergabung menjadi atlet binaan PB Djarum merasa terlena dan puas dengan capaiannya. Padahal, ketika resmi menjalani pelatihan dan pembinaan di asrama PB Djarum merupakan langkah awal untuk menapaki perjalanan panjang.
“Mereka harus bisa menjaga motivasinya. Jangan sampai ketika menjalani seleksi Audisi Umum motivasinya besar, tapi ketika sudah masuk PB Djarum motivasinya justru menurun. Sebab masih banyak rangkaian proses yang harus mereka lalui, mulai dari latihan teknik, fisik, mental, bahkan mengikuti turnamen,” ujar Maria.
Maria berharap para atlet hasil Audisi Umum mampu mencetak sejarah baru di Olimpiade dan menjaga mata rantai regenerasi atlet putri di Indonesia. “Semoga capaian yang diraih saya maupun Gregoria pada Olimpiade dapat terus berlanjut bahkan lebih tinggi dengan meraih medali emas di Olimpiade,” tutur peraih medali emas Sea Games Perseorangan 2007.
Pada Audisi Umum PB Djarum, Kamis (12/9/2024) Maria Kristin bersama Debby Susanto juga menjalani sesi meet and greet bersama peserta dari berbagai daerah di Tanah Air. Mereka menyapa, memberi tanda tangan, hingga berfoto bersama. Hal tersebut, menurut Debby Susanto membuat dirinya bernostalgia teringat masa dahulu ketika masih belia dan bertemu dengan sosok atlet idola.
“Seru sih sesi meet and greet tadi karena bisa menyapa dan memberi semangat peserta Audisi Umum. Apalagi mereka banyak juga datang dari luar pulau Jawa. Ya pasti ini jadi motivasi juga kebanggaan untuk peserta Audisi Umum supaya mereka semangat menggapai cita-citanya,” kata Debby.
“Nostalgia sih sebenarnya, waktu kecil kan melihat atlet-atlet profesional itu mengagumi mereka salah satunya aa Taufik Hidayat ketika waktu PON 2004 itu aku sampai ngejar-ngejar untuk foto,” imbuh Juara All England Super Series Premier 2016 (Ganda Campuran).
Diikuti oleh 1.966 peserta yang berasal dari Pulau Sumatera sampai Papua, Audisi Umum PB Djarum 2024 bergulir mulai 10 September hingga 14 September di GOR Djarum Jati, Kudus, Jawa Tengah. Ikuti informasi update seputar Audisi Umum PB Djarum 2024 di website pbdjarum.org, media sosial Instagram dan Tiktok @pbdjarumofficial dan YouTube @pbdjarum-official.