Michael Chandler kalah TKO di ronde ketiga oleh Paddy Pimblett dalam UFC 314, Minggu (13/4). Walau sudah kalah, Chandler dituduh oleh mantan lawan-lawannya melakukan kecurangan selama pertarungan.
Bintang lightweight Justin Gaethje misanya. Ia mengklaim bahwa "hampir semua hal" yang dilakukan Chandler di luar peraturan selama pertarungannya layak mendapatkan pengurangan poin. Sementara Dustin "The Diamond" Poirier secara rutin mengecam mantan juara Bellator tersebut karena memasukkan jari ke dalam mulutnya saat mereka bertarung pada tahun 2022.
Baca Juga: Michael Chandler TKO Dihajar Paddy Pimblett, Jadi Ancaman Serius Kelas Lightweight
Sebuah contoh sempurna adalah saat Chandler hampir saja melakukan comeback menit-menit akhir saat melawan Charles Oliveira pada November 2024. Saat ia melontarkan beberapa pukulan yang nampaknya mendarat di bagian belakang kepala, namun wasit tidak melakukan apapun dan membiarkan laga berlanjut.
"Jika dia hanya melemparkan tinju palu ke belakang kepala Charles Oliveira, Charles harus menggerakkan kepalanya atau wasit harus mengatakan sesuatu kepadanya," katanya.
Namun Chandler membantah hal itu. "Saya adalah seorang pria yang mencoba melakukan sesuatu dengan benar, mencoba memperlakukan orang lain dengan benar, melakukan segala sesuatunya dengan kehormatan dan rasa hormat. Maka, narasi tentang kecurangan itu sulit diterima," kata Michael Chandler dalam laporan laman MMA Fighting.
Petarung asal Amerika itu menanggapi berbagai tuduhan kepadanya sebagai bagian dari pengadilan opini publik namun tetap saja sulit diterimanya. Banyak orang, dia melanjutkan, memiliki kecurigaan licik tentang dirinya yang bersikap baik di depan kamera dan berlaku buruk di belakang kamera.
"Maksud saya, narasi itu sulit. Orang-orang tidak benar-benar mengenal saya. Kecuali anda berada di lingkaran dalam saya, anda tidak tahu siapa saya sebenarnya di luar (saat) di depan kamera," tutur dia.
Dia menjelaskan, saat bertarung dengan Poirier, ia memang memegang mulutnya karena ia berpikir itu adalah dagunya. Menurutnya, banyak hal terjadi dalam sebuah pertarungan.
"Apakah anda akan meraih dan memegang lehernya? Apakah anda akan memasukkan jari-jari anda ke dalam sarung tangan? Ya. Hal-hal itu akan terjadi dalam sebuah pertarungan," ujar dia.
alam laga melawan Charles Oliveira, dia menambahkan, Oliviera menancapkan dagunya sangat dalam ke rongga matanya hingga ia mengira akan mengalami kebutaan. Aksi Oliviera itu itu merupakan hal ilegal. "Saya tidak akan pernah mengatakan bahwa Charles Oliveira adalah seorang penipu. Tubuhnya bereaksi dan melakukan berbagai hal tanpa seizin otaknya. Anda berada dalam kondisi bertarung atau lari. Sesuatu akan terjadi. Maka, itu adalah narasi yang sulit," kata Chandler.(*)