SAMARINDA – Usai program Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) resmi dibubarkan oleh pemerintah pusat, Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kaltim langsung bergerak cepat untuk mengambil langkah strategis. Dispora langsung memperkuat program Sentra Pembinaan Olahraga Berbakat Daerah (SPOBDA) sebagai poros baru pembinaan dan regenerasi atlet usia muda di daerah.
Kepala Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Dispora Kaltim, Rasman Rading, menjelaskan bahwa SPOBDA kini menjadi tulang punggung dalam pembinaan atlet muda berbakat di Kaltim. “Kami menyusun SPOBDA sebagai respons atas berakhirnya DBON, dengan pendekatan pembinaan yang lebih terintegrasi dan berkelanjutan,” jelas Rasman.
Program SPOBDA saat ini mencakup tujuh cabang olahraga yang dinilai potensial untuk mendulang prestasi di level nasional maupun internasional, yakni karate, pencak silat, panahan, menembak, balap sepeda, taekwondo, dan atletik. Berbeda dengan model sebelumnya yang sangat bergantung pada intervensi pusat, SPOBDA mengusung pendekatan berjenjang, mulai dari pembinaan teknis, psikologis, nutrisi, hingga dukungan pendidikan formal bagi para atlet.
“Pendekatan ini kami harapkan bisa menciptakan atlet yang tak hanya tangguh di arena pertandingan, tetapi juga berdaya saing secara mental dan akademik,” tambahnya.
Hingga kini, tercatat sebanyak 75 atlet muda telah tergabung dalam SPOBDA dan mengikuti pelatihan intensif. Dispora Kaltim pun optimistis program ini akan menjadi motor utama pencetak atlet unggulan dari daerah. Tak hanya itu, Dispora juga tengah mengkaji penambahan cabang olahraga baru ke dalam program SPOBDA. Salah satu yang menjadi perhatian adalah cabang renang, yang dinilai memiliki potensi besar untuk dikembangkan. “Kami melihat renang sangat prospektif. Ini juga sesuai arahan Pak Gubernur agar potensi-potensi cabor lain terus digali dan dikembangkan,” tutup Rasman. (adv/dispora/i)