• Senin, 22 Desember 2025

10 Tahun Berlalu Tapi Masih Membekas, Fans Ingin Marquez Minta Maaf ke Rossi soal MotoGP 2015

Photo Author
- Senin, 4 Agustus 2025 | 13:30 WIB
Rossi vs Marquez di tahun 2015, menjadi persaingan paling sengit dan kontroversial.
Rossi vs Marquez di tahun 2015, menjadi persaingan paling sengit dan kontroversial.

Satu dekade setelah insiden kontroversial yang mengguncang dunia MotoGP 2015, perseteruan antara Marc Marquez dan Valentino Rossi masih menjadi topik hangat. Dilansir dari laman Crash pada Sabtu (2/8), Mantan pembalap MotoGP Italia, Loris Reggiani, menyampaikan pendapat tegas bahwa Marquez seharusnya menyampaikan permintaan maaf secara terbuka kepada dunia balap motor dan para penggemarnya.

Pernyataan ini menyoroti dampak panjang dari konflik yang berujung pada hilangnya gelar juara dunia bagi Rossi. Konflik antara Rossi dan Marquez memuncak setelah Grand Prix Malaysia 2015, ketika keduanya terlibat tabrakan di lintasan.

Akibat insiden tersebut, Rossi dijatuhi hukuman start dari posisi terakhir pada seri penutup di Valencia, yang membuatnya kehilangan peluang meraih gelar kesepuluhnya. Rossi dan sebagian penggemar meyakini bahwa Marquez secara sengaja memperlambat ritme balapan di Australia demi menguntungkan Jorge Lorenzo, rival utama Rossi saat itu.

Loris Reggiani menyatakan bahwa meskipun dirinya adalah penggemar Marquez, ia tidak bisa menutupi kekecewaannya terhadap sikap sang pembalap asal Spanyol tersebut.

Reggiani mengakui bahwa Marquez memiliki bakat luar biasa yang tidak bisa disangkal, namun dari sisi kemanusiaan, ia merasa Marquez telah kehilangan banyak hal. Menurut Reggiani, permintaan maaf tetap diperlukan, sekalipun sudah sepuluh tahun berlalu sejak kejadian.

Reggiani juga mengungkapkan pandangannya mengenai perebutan gelar juara musim 2015. Menurutnya, Valentino Rossi lebih pantas menjadi juara karena tampil konsisten sepanjang musim. Reggiani menilai Jorge Lorenzo memang meraih kemenangan lebih banyak, namun memanfaatkan situasi kontroversial yang terjadi di akhir musim.

Jika tidak ada intervensi atau insiden yang mencederai sportivitas, Reggiani meyakini Rossi bisa saja menyegel gelar di usia 36 tahun. Hingga kini, sebagian penggemar MotoGP masih mencemooh Marquez, terutama saat seri berlangsung di Italia.

Ducati pun pernah merespons situasi tersebut ketika balapan digelar di Mugello tahun ini. Kontroversi ini membuktikan bahwa luka lama dalam dunia olahraga bisa bertahan lama jika tidak diselesaikan dengan baik.

Permintaan maaf yang disarankan Reggiani mungkin tidak mengubah hasil masa lalu, tetapi bisa menjadi langkah menuju rekonsiliasi yang lebih luas. (jpg/smi)

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

X