PSM Makassar harus menelan pil pahit berupa pengurangan 3 poin dan kekalahan 0-3 dari Barito Putera. Kejadian ini merupakan buntut dari insiden kontroversial yang terjadi pada laga pekan ke-16. Pertandingan tersebut berlangsung di Stadion Batakan, Balikpapan, pada Minggu (22/12) lalu.
Dalam pertandingan itu, PSM Makassar sebenarnya menang dengan skor 3-2 atas Barito Putera. Dua gol dicetak oleh Aloisio Neto melalui brace, dan satu gol tambahan dari Nermin Haljeta. Sementara itu, Barito Putera berhasil mencetak dua gol lewat aksi Rahmat Beri dan Alhadji Gero. Namun, kemenangan PSM harus dianulir akibat insiden yang melibatkan 12 pemain di lapangan.
Baca Juga: Aneh bin Ajaib, PSM Bermain dengan 12 Pemain di Liga 1, Barito Protes Keras
Insiden ini terjadi di menit-menit akhir babak kedua, tepatnya pada menit 90+7. Saat itu, PSM melakukan pergantian tiga pemain secara bersamaan. Pelatih Bernardo Tavares memasukkan Daffa Salman, Achmat Fahrul Aditia, dan Muhammad Arham Darmawan. Sedangkan pemain yang ditarik keluar adalah Latyr Fall, Syahrul Lasinari, dan Akbar Tanjung.
Baca Juga: PSM Pakai 12 Pemain Saat Melawan Barito Putera, Ini Komentar Keras Bartman
Namun, pergantian tersebut tidak berjalan sesuai prosedur. Syahrul Lasinari, yang seharusnya keluar, tetap berada di lapangan hingga pertandingan berakhir. Kondisi ini membuat PSM bermain dengan 12 pemain di detik-detik akhir laga. Kesalahan tersebut baru terungkap melalui tayangan ulang setelah pertandingan usai.
Barito Putera pun langsung melayangkan protes resmi kepada Federasi Sepak Bola Indonesia (PSSI). Mereka menuntut agar insiden ini ditangani dengan serius. Senin (30/12), PSSI akhirnya memberikan keputusan tegas terkait insiden tersebut. Berdasarkan pengumuman PT Liga Indonesia Baru (LIB), PSM dinyatakan kalah 0-3 dari Barito Putera.
Selain itu, PSM juga dijatuhi hukuman pengurangan 3 poin dari klasemen sementara. Akibat keputusan ini, PSM kehilangan total 6 poin dari satu pertandingan. Tiga poin hilang akibat sanksi pengurangan, sementara tiga poin lainnya diberikan kepada Barito Putera. Kondisi ini membuat posisi PSM di klasemen Liga 1 Indonesia 2024/2025 merosot tajam. PSM yang sebelumnya berada di papan atas kini terdampar di peringkat ke-12. Mereka hanya mengoleksi 21 poin dari 17 pertandingan yang telah dimainkan.
Rincian performa PSM saat ini adalah lima kali menang, sembilan kali imbang, dan tiga kali kalah. Keputusan ini menjadi pukulan telak bagi tim yang tengah berjuang memperbaiki posisinya.
Di sisi lain, Barito Putera mendapat keuntungan besar dari insiden ini. Mereka yang sebelumnya berada di zona degradasi kini naik ke peringkat ke-15. Barito Putera kini memiliki 15 poin, unggul lima poin dari Persis Solo yang berada di peringkat ke-16. Meski demikian, Barito tetap harus berjuang keras untuk keluar dari ancaman degradasi.
Kemenangan 3-0 atas PSM hanya memberikan tambahan satu gol ke rekening Barito Putera. Sementara itu, tiga gol kebobolan mereka di laga tersebut dihapuskan.
Keputusan ini juga menjadi pelajaran penting bagi semua tim di Liga 1. Kesalahan administrasi seperti ini dapat berdampak besar pada performa tim di papan klasemen.
Klasemen Liga 1 Indonesia 2024/2025 pun mengalami perubahan signifikan. Persib Bandung masih memimpin dengan 38 poin, diikuti oleh Persebaya Surabaya dengan 37 poin. Persija Jakarta berada di posisi ketiga dengan 31 poin, sementara Arema FC mengisi peringkat keempat dengan 28 poin. Bali United, Persik Kediri, dan Persita Tangerang masing-masing mengoleksi 27 poin. Barito Putera kini memiliki peluang lebih besar untuk bertahan di Liga 1. Namun, mereka tetap harus menghadapi tantangan berat di sisa musim ini.
