Insiden percobaan pembunuhan yang mengintai mantan presiden Donald Trump hingga kini masih menjadi sorotan utama di berbagai berita internasional. Diketahui sebelumnya, pelaku dalam percobaan pembunuhan Donald Trump tersebut merupakan seorang asisten panti jompo yang masih berusia 20 tahun.
Diketahui, pelaku Thomas Matthew Crooks, diduga mencoba membunuh Donald Trump pada rapat umum pemilu. Meskipun pengecekan informasi yang spesifik masih terbatas, namun Crooks akhirnya ditembak mati oleh penegak hukum.
Berdasarkan informasi dari reuters, pelaku dikabarkan bekerja disebuah panti jompo di tingkat pemula di dekat kampung halamannya di Pennsylvania.
Ia dikenal sebagai orang yang cerdas namun tampak pendiam usai lulus sekolah menengah pada tahun 2022. Masih dirangkum melalui jurnal Routers.com Senin, (15/7), FBI menyatakan bahwa profil media sosial Crooks tidak menunjukkan ancaman atau riwayat masalah kesehatan mental. Mereka menyimpulkan bahwa dia bertindak sendiri dan motifnya belum diketahui.
Hal yang mengejutkan tentang Crooks adalah upayanya hampir membunuh seorang calon presiden, yang membedakannya dari penembak lain belakangan ini.
Crooks, pada sabtu sore, menjauhi panggung tempat Trump berbicara di Butler, Pennsylvania, dan menembak senapan semi-otomatis AR-15 yang didapat dari ayahnya.Aksi ini menewaskan seorang pria berusia 50 tahun, melukai dua penonton lainnya, dan mengenai telinga Trump.
Crooks, seorang penduduk Bethel Park, adalah seorang anggota Partai Republik yang memiliki hak suara. Catatan publik menunjukkan bahwa ayahnya adalah seorang Republikan dan ibunya seorang Demokrat. Administrator panti jompo tempat Crooks bekerja mengonfirmasi bahwa mereka mengetahui Crooks adalah tersangka dalam penembakan tersebut. (*)