PROKAL.CO, Pada Minggu (8/12), Presiden Suriah yang digulingkan, Bashar al-Assad, bersama keluarganya, tiba di Moskow setelah mengalami kekalahan besar dalam perang saudara yang telah berlangsung lebih dari satu dekade.
Pemerintah Rusia menawarkan suaka kepada Assad berdasarkan pertimbangan kemanusiaan, menurut laporan dari kantor berita TASS.
Menurut sumber dari Kremlin, "Assad dan keluarganya telah tiba di Moskow. Berdasarkan pertimbangan kemanusiaan, Rusia memberikan suaka kepada mereka."
Langkah ini menegaskan sikap Rusia yang selama ini mendukung rezim Assad dalam menghadapi oposisi Suriah.
Rusia menekankan bahwa mereka masih mendukung penyelesaian politik terhadap krisis Suriah dan menyerukan agar pembicaraan yang dimediasi oleh PBB dilanjutkan. Meski begitu, ketegangan di Suriah belum sepenuhnya mereda.
Pejabat Rusia juga melaporkan bahwa mereka telah berkomunikasi dengan perwakilan oposisi bersenjata Suriah. Pemimpin oposisi ini menjamin bahwa pasukan mereka akan menjaga keamanan pangkalan militer Rusia dan misi diplomatik di wilayah Suriah.
Setelah beberapa bulan relatif tenang, bentrokan antara pasukan rezim Assad dan kelompok oposisi kembali meletus pada 27 November di daerah pedesaan barat Aleppo.
Serangan kilat oleh pasukan oposisi ini berhasil merebut kota-kota strategis, dan pada Minggu, mereka berhasil merebut Damaskus, ibu kota Suriah.
Kejatuhan Damaskus menandai keruntuhan total rezim Assad, yang selama 13 tahun berperang dalam konflik yang merenggut banyak nyawa dan menghancurkan negara.
Kejadian ini menunjukkan bagaimana konflik Suriah yang berlarut-larut bisa berakhir dengan perubahan besar, meskipun situasi politik dan militer di kawasan ini tetap penuh ketidakpastian.