• Senin, 22 Desember 2025

Ketegangan Semakin Meningkat, Serang Lebanon, Israel Kembali Langgar Gencatan Senjata

Photo Author
Indra Zakaria
- Kamis, 30 Januari 2025 | 11:02 WIB
Arsip foto - Kepulan asap tebal yang disebabkan oleh serangan Israel terlihat di Majdal Zoun, Lebanon (15/4/2024). (ANTARA FOTO/Xinhua/Ali Hashisho/aww)
Arsip foto - Kepulan asap tebal yang disebabkan oleh serangan Israel terlihat di Majdal Zoun, Lebanon (15/4/2024). (ANTARA FOTO/Xinhua/Ali Hashisho/aww)

 

Selasa (28/1), media Lebanon melaporkan pelanggaran baru yang dilakukan oleh Israel terhadap perjanjian gencatan senjata.

Laporan dari kantor berita negara NNA menyebutkan bahwa sebuah drone milik Israel menjatuhkan bom di dekat sekelompok tentara dan warga sipil Lebanon di kota perbatasan Yaroun.

Tidak ada informasi lebih lanjut mengenai korban luka atau tewas akibat insiden ini, dan militer Lebanon belum memberikan komentar resmi.

Baca Juga: Ide Pemindahan Warga Gaza Ditolak Mentah-Mentah oleh Banyak Negara

Selain itu, tentara Israel dilaporkan menghancurkan beberapa rumah di Kota Houla serta meledakkan area dekat masjid di Kota Wazzani, Lebanon Selatan. NNA juga melaporkan pembebasan enam orang yang sebelumnya ditahan oleh tentara Israel saat berusaha kembali ke wilayah mereka di Houla dan Markaba.

Ketegangan semakin meningkat dengan aksi warga yang terus berunjuk rasa untuk kembali ke desa-desa mereka di Lebanon Selatan.

Ribuan warga berkumpul di sekitar kota Yaroun dan Maroun El-Ras, berusaha untuk kembali ke rumah mereka.

Pasukan Israel masih berada di wilayah Lebanon meskipun tenggat waktu untuk penarikan pasukan mereka dari Lebanon Selatan telah berakhir pada Minggu (26/1), sesuai dengan perjanjian gencatan senjata. Namun, Gedung Putih menyatakan bahwa Israel dan Lebanon telah sepakat untuk memperpanjang tenggat waktu penarikan pasukan Israel hingga 18 Februari.

Sejak Minggu lalu, 26 orang telah tewas dan 160 lainnya terluka akibat tembakan tentara Israel saat warga berusaha kembali ke desa mereka.

Gencatan senjata yang rapuh ini dimulai pada 27 November 2023, mengakhiri periode saling serang antara Israel dan kelompok Hizbullah yang dimulai pada 8 Oktober 2023 dan meningkat menjadi konflik berskala penuh pada 23 September 2023.

Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan Lebanon, sejak serangan Israel terhadap Lebanon dimulai pada 8 Oktober 2023, lebih dari 4.080 orang tewas, termasuk wanita, anak-anak, dan petugas kesehatan. Selain itu, lebih dari 16.753 orang lainnya mengalami luka-luka akibat serangan tersebut. (*)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Indra Zakaria

Sumber: prokal.co

Tags

Rekomendasi

Terkini

X