• Minggu, 21 Desember 2025

Inilah Calon Pemimpin Gereja Katolik setelah Paus Fransiskus Wafat, Ada dari Afrika dan Asia

Photo Author
- Rabu, 23 April 2025 | 10:00 WIB
Peter Turkson asal Ghana dan Luis Antonio Tagle asal Filipina. Dua kardinal calon pengganti Paus Fransiskus.
Peter Turkson asal Ghana dan Luis Antonio Tagle asal Filipina. Dua kardinal calon pengganti Paus Fransiskus.

Dengan mangkatnya Paus Fransiskus, Gereja Katolik menghadapi momen yang menentukan saat Dewan Kardinal kembali berkumpul di Kota Vatikan untuk memilih Paus baru. Untuk pertama kalinya, 1,3 miliar umat Katolik sedunia bisa jadi akan memiliki seorang pemimpin yang berasal dari Asia ataupun Afrika, dua kawasan yang biasanya kurang terwakili dalam hierarki tertinggi Gereja Katolik.

Baca Juga: Kapel Sistina: Tempat Dilaksanakannya Konklaf dan Dekorasi Interiornya Dianggap Mahakarya Seni Barat Terbesar

Setelah Paus Fransiskus dimakamkan, proses konklaf yang khidmat dan rahasia dimulai di Kapel Sistina Vatikan. Para kardinal berusia di bawah 80 tahun yang memiliki hak pilih akan melakukan beberapa putaran pemungutan suara hingga seorang calon paus mendapat dua-per-tiga suara dukungan.

Paus Fransiskus meninggal dunia pada Senin waktu Vatikan setelah mengalami sakit berkepanjangan di usianya yang ke-88 tahun.

Lahir di Buenos Aires, Argentina, pada 17 Desember 1936, Paus Fransiskus telah menjadi sosok yang dicintai dan menimbulkan kontroversi selama satu dasawarsa kepausannya. Setelah selama ini kardinal yang terpilih sebagai Paus didominasi oleh tokoh Eropa, perhatian kali ini tersorot kepada para calon dari Negara-negara Selatan, yang menunjukkan adanya pergeseran pengaruh dalam Gereja Katolik.


Peter Turkson (Ghana)

Kardinal Peter Turkson dikenal sebagai salah satu pemimpin gereja dari Afrika yang paling energetik dan dihormati di kancah internasional.

Mantan Uskup Agung Cape Coast berusia 76 tahun itu ditunjuk sebagai Kardinal oleh Paus Yohanes Paulus II pada 2003 dan memainkan peranan penting di era Paus Fransiskus sebagai kepala Dewan Pontifikal untuk Keadilan dan Perdamaian.  

Turkson dikenal di lingkaran gereja sebagai pembela respons perubahan iklim, kemiskinan, dan keadilan ekonomi. Ia ditugaskan Paus Fransiskus sebagai duta perdamaian untuk Sudan Selatan. Jika terpilih, Turkson akan menjadi Paus berkulit hitam pertama dan menjadi langkah bersejarah yang akan semakin mengeratkan jalinan antara Gereja Katolik dan Afrika.


Luis Antonio Tagle (Filipina)

Seorang calon kuat lainnya adalah Luis Antonio Tagle, mantan Uskup Agung Manila yang kerap dijuluki "Fransiskus dari Asia". Kardinal berusia 67 tahun itu kini bertugas sebagai Prefek Kongregasi untuk Evangelisasi Bangsa-Bangsa. Dikenal sebagai kardinal yang liberal, Tagle senantiasa membela keadilan sosial dan inklusivitas serta kasih bagi kaum papa dan terpinggirkan.

Jika terpilih, Tagle akan menjadi Paus pertama dari Benua Asia, sebuah titik baru dalam sejarah Gereja Katolik.

Pietro Parolin (Italia)

Kardinal Pietro Parolin bertugas sebagai Kardinal Sekretaris Negara di bawah Paus Fransiskus sejak 2013. Ia berperan besar dalam negosiasi antara Vatikan dengan pemerintah China dan negara-negara Timur Tengah.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

X