Israel kembali melancarkan serangan terhadap siapa saja yang mendukung Palestina. Termasuk yang jadi sasaran adalah elemen-elemen penting yang dianggap berpotensi mendukung langkah Houthi dalam mendukung gerakan Hamas di Palestina.
Serangan Israel terbaru menghancurkan Bandara Internasional Sana'a di Yaman. Serangan tersebut menghancurkan satu-satunya pesawat terakhir yang masih beroperasi pada Rabu (28/5) pagi.
Serangan tersebut merupakan serangan balasan atas militan Yaman meluncurkan rudal ke arah Israel sehari sebelumnya. Direktur umum Bandara Internasional Sanaa, Khaled al-Shaief, mengatakan dalam sebuah posting di akun X miliknya bahwa serangan itu telah menghancurkan total pesawat sipil terakhir yang dioperasikan Yemenia Airways dari bandara tersebut.
Melansir SCMP, bandara tersebut merupakan yang terbesar di Yaman dan kembali beroperasi minggu lalu setelah perbaikan sementara dan pemulihan landasan pacu menyusul serangan Israel sebelumnya. "Ini adalah pesan yang jelas dan kelanjutan langsung dari kebijakan yang telah kami tetapkan: siapa pun yang menembaki Negara Israel akan membayar harga yang mahal," kata Kementerian Pertahanan Israel dalam sebuah pernyataan.
Sementara mengutip Al-Jazeera, pesawat tersebut merupakan pesawat sipil yang akan digunakan untuk mengangkut jamaah haji menuju tanah suci Makkah.
Pesawat yang diketahui berjenis Airbus A320-233 tersebut tiba dari Amman, Yordania. Menurut data penerbangan yang diperiksa oleh Al Jazeera, pesawat Yemenia dijadwalkan untuk membawa mereka yang melaksanakan ibadah haji ke Arab Saudi.
Pesawat yang sedang parkir itu tadinya disiapkan untuk melayani dua kali penerbangan dalam sehari untuk mengangkut para jamaah haji Yaman selama sembilan hari ke depan. Sementara itu, pemimpin Houthi, Abdul-Malik al-Houthi, mengatakan serangan itu dilakukan untuk menekan kelompok tersebut agar tetap teguh dalam mendukung warga Palestina yang menderita akibat tembakan Israel di Gaza.
"Betapa pun besarnya agresi Israel dan seberapa sering agresi itu terjadi, hal itu tidak akan memengaruhi pendirian rakyat kita dalam mendukung rakyat Palestina. Musuh Israel tetap berada dalam posisi lemah menyusul penghentian agresi Amerika karena kegagalannya," katanya. (*)