• Minggu, 21 Desember 2025

Zohran Mamdani, Politikus Keturunan Uganda-India yang Mengukir Sejarah sebagai Wali Kota Muslim Pertama New York

Photo Author
- Kamis, 6 November 2025 | 13:30 WIB
Zohran Mamdani
Zohran Mamdani

 Selama kampanye, Mamdani menolak dukungan dari korporasi besar dan miliarder. Sebaliknya, ia membangun gerakan akar rumput yang melibatkan ribuan sukarelawan, mayoritas pemilih muda dan minoritas etnis.

Ia berbicara dalam bahasa Urdu, Hindi, dan Spanyol, turun langsung ke masjid, toko, dan stasiun bawah tanah—mendengarkan suara warga yang jarang didengar elit politik.

“Saya berbicara untuk pemilik toko asal Yaman, nenek dari Meksiko, sopir taksi asal Senegal, perawat dari Uzbekistan, dan juru masak dari Trinidad,” ujarnya dalam salah satu pidatonya. "Kota ini milik kalian, dan demokrasi ini milik kalian juga," tambahnya.

Pada 2021, Mamdani bertemu Rama Duwaji, seniman keturunan Suriah-Amerika, lewat aplikasi kencan. Keduanya menikah di balai kota New York awal tahun ini, melengkapi kisah seorang imigran muda yang kini menjadi simbol harapan baru bagi jutaan orang.

Namun demikian, kemenangan Mamdani juga datang di tengah meningkatnya sentimen anti-imigran dan Islamofobia, serta ancaman kebijakan keras dari mantan Presiden Donald Trump yang kerap menyerangnya di media sosial.

Namun, Mamdani tetap konsisten. "Saya Muslim, saya seorang demokrat sosialis, dan saya tidak akan pernah meminta maaf untuk itu,” tegasnya dalam pidato kemenangan. Dengan visinya yang berpihak pada rakyat kecil dan keberaniannya menantang arus politik lama, Zohran Mamdani kini menjadi simbol kebangkitan generasi baru Amerika, muda, beragam, dan tak takut bermimpi besar. (*)

 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

X