BANJARMASIN - Baru sepekan tahun 2019 berjalan, Banjarmasin sudah diamuk lima kebakaran beruntun. BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Banjarmasin mencatat, sudah 11 rumah warga yang terbakar.
"Tadi malam bahkan terjadi dua kebakaran sekaligus. Pertama di Kelayan B, beberapa jam kemudian di Sungai Bilu," kata Kepala BPBD Banjarmasin, Muhammad Hilmi, kemarin (8/1).
Sebelumnya, Sungai Baru, Teluk Tiram dan Kampung Melayu lebih dulu dihajar si jago merah. Kebakaran terbesar menimpa permukiman padat di Gang Garuda di Jalan Kampung Melayu Darat pada Sabtu (5/1) pagi. Lima rumah habis terbakar dan 26 jiwa kehilangan tempat tinggal.
"Kerugian material ditaksir mendekati Rp900 juta. Dari yang cuma separuh hangus hingga yang lantak sampai pondasi," imbuhnya.
Dugaan sementara, kebakaran disebabkan korsleting listrik.
Analisa BPBD, bencana kebakaran kebanyakan menimpa rumah tua dari kayu. Dengan kondisi instalasi listrik yang rata-rata sudah uzur.
"Sudah enggak aman lagi. Pokoknya enggak standar," tukasnya.
Kondisinya kian rawan karena Kalimantan Selatan sejak akhir Desember lalu dirundung cuaca buruk. Seperti hujan deras dan angin kencang.
"Kabel terkelupas selama ini dianggap sepele. Sementara, rembesan air hujan mudah sekali memicu hubungan arus pendek," jelasnya.
Sebelumnya, juga terjadi pemadaman listrik besar-besaran. Gara-gara gardu listrik PLN di provinsi tetangga mengalami gangguan.
"Apalagi sering mati lampu. Ditambah musim hujan, kondisinya semakin rawan," ujarnya.
Lalu, apa solusinya? Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina meminta para camat dan lurahnya untuk mendata permukiman kumuh dan padat yang rentan diamuk bencana kebakaran. Terutama rumah-rumah dengan instalasi listrik tak keruan.
"Dulu, pemko pernah bekerjasama dengan PLN. Mengganti instalasi rumah di beberapa blok Sungai Andai. Karena instalasi listriknya sudah terbilang tua. Sudah menginjak usia diatas 15 tahun," jelasnya.
Ibnu juga tampak kebingungan. Bukan hanya bencana kebakaran, tahun 2019 juga disambut dengan bencana angin kencang. Yang menyapu dan merusak rumah-rumah warga di Kampung Gadang.
"Saya juga heran. Baru awal tahun, kok sudah sering kebakaran," ujarnya.