• Minggu, 21 Desember 2025

Petani di Balangan Tewas Digigit Ular Saat Tidur Siang, Sempat Keluhkan Sakit Hebat

Photo Author
- Senin, 15 Desember 2025 | 10:00 WIB
Warga Pematang, Awayan, Balangan, menyisir sekitar rumah korban usai peristiwa gigitan ular yang menewaskan seorang warga, Sabtu (13/12). (Alfian untuk Radar Banjarmasin)
Warga Pematang, Awayan, Balangan, menyisir sekitar rumah korban usai peristiwa gigitan ular yang menewaskan seorang warga, Sabtu (13/12). (Alfian untuk Radar Banjarmasin)

PARINGIN – Nasib tragis menimpa Ahmad Zarkasi (78), seorang petani dari Desa Pematang, Kecamatan Awayan, Kabupaten Balangan, Kalimantan Selatan. Ia meninggal dunia setelah digigit ular berbisa saat sedang beristirahat di rumahnya, Sabtu (13/12) sekitar pukul 13.00 Wita.

Peristiwa nahas itu terjadi ketika korban tengah tidur siang. Menurut keterangan keluarga, korban mendadak terbangun dan mengeluhkan rasa sakit hebat yang tidak biasa pada tangan kirinya. Setelah diperiksa, ditemukan bekas gigitan ular pada jari kelingking dan jari manis tangan kiri korban.

“Korban sempat meminta pertolongan kepada anaknya karena merasakan sakit yang tidak biasa,” ujar Alfian, keluarga dekat korban, Ahad (14/12).

Korban segera dievakuasi menggunakan ambulans desa menuju Puskesmas Awayan. Namun, karena kondisi Ahmad Zarkasi terus memburuk, petugas medis memutuskan untuk merujuknya ke RSUD Datu Kandang Haji Paringin demi mendapatkan penanganan lebih lanjut.

Sayangnya, tak lama setelah menjalani perawatan di rumah sakit rujukan, korban mengalami reaksi berat akibat bisa ular, ditandai dengan keluarnya busa dari mulut. Sekitar pukul 14.30 Wita, Ahmad Zarkasi dinyatakan meninggal dunia.

Kapolsek Awayan, Iptu Lulus Pribadi, mengatakan anggota kepolisian telah mendatangi lokasi kejadian untuk melakukan pemeriksaan awal, mendata saksi, serta berkoordinasi dengan pihak medis dan aparat desa.

“Dari hasil pengecekan, kejadian ini merupakan kecelakaan akibat gigitan ular,” katanya. Iptu Lulus Pribadi juga mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan, khususnya di musim hujan. Kondisi lingkungan yang basah dan terendam dinilai kerap mendorong ular naik ke permukiman dan masuk ke dalam rumah.

“Masyarakat diharapkan lebih berhati-hati, menjaga kebersihan rumah dan lingkungan sekitar, serta memastikan tidak ada celah yang memungkinkan hewan liar masuk ke dalam rumah,” pungkasnya. (*)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Kabupaten Banjar Sumbang Kasus HIV Tertinggi di Kalsel

Jumat, 12 Desember 2025 | 11:10 WIB
X