• Minggu, 21 Desember 2025

Sejarah Perposan Kalsel: Prangko Pertama Tiba di Banjarmasin Sejak Tahun 1866

Photo Author
- Rabu, 19 November 2025 | 13:45 WIB
BUKTI BERSEJARAH: Prangko pertama di Banjarmasin tahun 1866.
BUKTI BERSEJARAH: Prangko pertama di Banjarmasin tahun 1866.

 

BANJARMASIN – Sejarah perposan di Kalimantan Selatan mencatat sebuah temuan penting: prangko pertama diketahui beredar di Banjarmasin (dahulu disebut Bandjermasin) pada tahun 1866. Fakta ini terungkap dari riset ahli sejarah Universitas Lambung Mangkurat (ULM), Mansyur, yang mengkompilasi surat-surat masa Hindia Belanda.

Prangko tertua yang pernah menghiasi surat ke Banjarmasin tersebut menjadi pelengkap surat yang dikirim dari Batavia (Jakarta) dan ditujukan kepada Residen Afdeeling Borneo bagian Selatan dan Timur di Bandjermasin.

“Fakta ini menunjukkan prangko tertua yang pernah menghiasi surat ke Banjarmasin berangka tahun 1866,” ujar Mansyur.

Bukti Surat dari Batavia

Bukti yang dimiliki Mansyur berupa amplop surat yang masih menempel prangko di sudut kiri atas. Surat tersebut dikirim dari Batavia pada tanggal 29 Desember 1866.

Menariknya, surat itu sebenarnya ditulis lebih awal di Arnhem, Belanda, pada 15 November 1866. Surat tersebut dikirim ke Batavia sebagai bagian dari paket surat, sebelum akhirnya diteruskan ke Banjarmasin.

Mansyur menjelaskan, prangko pertama khusus Nederland Indie (Hindia Belanda) baru diterbitkan pada tahun 1864, seiring meningkatnya lalu lintas surat antara Belanda dengan jajahannya.

“Dua tahun kemudian, prangko tersebut mulai masuk ke Banjarmasin. Menandai babak baru dalam sejarah perposan di Kalsel,” katanya. Sebelum prangko hadir, biaya pengiriman surat harus dibayar tunai, baik oleh pengirim maupun penerima, sebuah sistem yang sering kali menyulitkan.

“Prangko akhirnya dijadikan pengganti alat pembayaran, sehingga transaksi kirim-mengirim surat menjadi lebih mudah,” terang Mansyur. Temuan ini memberikan wawasan baru tentang efektivitas komunikasi dan administrasi kolonial yang mulai terintegrasi di Banjarmasin pada paruh kedua abad ke-19. (*)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Kabupaten Banjar Sumbang Kasus HIV Tertinggi di Kalsel

Jumat, 12 Desember 2025 | 11:10 WIB
X