kalimantan-selatan

Buku Pelajaran Dina Hangus Terbakar

Rabu, 9 Januari 2019 | 10:29 WIB

DINA Qoyyima mendapat kejutan kecil dari kepala sekolahnya. Gadis 14 tahun itu dijemput dan diajak jalan-jalan ke Pasar Kuripan. Berbelanja seragam dan sepatu sekolah.

"Semua dibayarkan pak guru," ujarnya semringah. Rumah Dina di Gang Garuda Jalan Kampung Melayu Darat habis terbakar, Sabtu (5/1). Buku pelajaran, ransel dan ijazah Dina hanya menyisakan abu.

Ketika bencana itu menimpa keluarganya, Dina masih menikmati masa liburan. Hari ini (9/1) dia harus kembali masuk sekolah. Dina adalah siswi kelas VIII SMPN 26 Banjarmasin.

"Sempat bingung, besok sekolah mau pakai apa. Syukur masih dibantu," imbuhnya. Mengenakan celana training longgar dan kerudung hitam, muka Dina tampak lelah.

Pada pagi yang naas itu, Dina sedang tiduran di ruang tamu. Di samping pintu depan, ayahnya sedang bekerja. Budiannor, 55 tahun, seorang perajin cincin. Lelaki berkacamata itu sedang sibuk mengerjakan pesanan pelanggan.

"Saya terbangun. Ayah menepuk-nepuk badan. Sambil berteriak-teriak ada api. Kami lalu berlari keluar. Sambil menangis, saya memohon ayah untuk kembali ke rumah. Saya baru ingat mama masih di dapur," kisahnya.

Sang ibu, Isnaniah, rupanya tidak menyadari rumahnya sedang terbakar. Perempuan 50 tahun itu sedang asyik mencuci pakaian. Syukur, Isnaniah berhasil diselamatkan.

Cerita ini kemudian disambung oleh Budiannor. "Setelah menyuruh istri keluar, saya sempat meraih kunci motor. Jadi cuma sepeda motor yang berhasil diselamatkan. Handphone saja tak terbawa. Keluarga sempat bingung mau menghubungi," ujarnya.

Ketika meraih kunci, lengan Budiannor sempat dijilat api. Luka bakar itu lumayan parah. Tampak dari nanah dan bagian kulit dalam yang memerah di sekujur tangan kanannya. Saat wawancara, berkali-kali dia meringis karena menahan perih.

Diduga kuat, sumber api datang dari rumah tetangga Budiannor. Rumah itu sedang kosong. Ditinggal penghuninya untuk berdagang ayam ke pasar. Menurut saksi mata, api muncul dari atap. Membesar lalu melalap bagian tembok.

Permukiman di Gang Garuda memang padat. Tembok rumahnya dempet-dempetan. Api dengan mudahnya berpindah dari rumah ke rumah. Lorong gangnya juga sempit, hanya bisa dilewati sepeda motor dan pejalan kaki. Mobil relawan damkar praktis tertahan di luar.

Ketika kebakaran terjadi, kebetulan gang itu sedang sepi. Sebagian besar warga sedang melayat ke gang sebelah.

"Kalau gangnya sedang ramai, ceritanya bakal lain. Kami yang tersisa tak sanggup memadamkan sumber api. Cuma ada beberapa ember," pungkas Budiannor.

Budiannor kemudian mengungsikan keluarganya ke rumah kerabat di Kampung Melayu Laut. Kemarin (8/1) pagi, mereka menerima bantuan dari pemko. Sebelumnya, bantuan yang digalang relawan damkar juga terus berdatangan. (fud/at/nur)

Tags

Terkini

Kabupaten Banjar Sumbang Kasus HIV Tertinggi di Kalsel

Jumat, 12 Desember 2025 | 11:10 WIB