kalimantan-selatan

Kisah Musyakin, Perempuan Peraih Award dari PLN UP3 Barabai

Senin, 21 Januari 2019 | 13:18 WIB

Ini bukan kisah seorang warga yang takut aliran listrik di rumahnya dihentikan oleh perusahaan. Ini kisah seorang warga sederhana, yang hanya ingin belajar patuh.

========================

WAHYU RAMADHAN, Barabai

========================

Kedua bola mata Musyakin (68), tampak berkaca-kaca. Bahkan, warga Kelurahan Barabai Darat, itu hanya bisa mengelus dada berulang-ulang ketika rombongan PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Barabai, mengutarakan maksudnya menyambangi kediamannya, Senin (21/1) pagi.

"Saya hanya ingin patuh," tutur Janda beranak satu, itu kepada salah satu rombongan petugas, sembari menyeka mata dengan ujung kain kerudung yang dipakainya.

Musyakin, tinggal di rumah yang terlampau sangat sederhana. Ruang tamu, juga berfungsi sebagai kamar tidur. Lemari serta perabotan rumah tangga pun diletakkan ditempat yang sama. Sementara bagian dapur, hanya disekat oleh sehelai kain yang digantungkan sebagai pemisah ruangan di belakangnya.

Dari keterangan Musyakin, sudah sepuluh tahun ia mendiami rumah tersebut. Dibeli dari tangan seseorang, oleh mendiang almarhum suaminya. Sepeninggal sang suami, dia hanya tinggal sendirian.

"Anak saya, Nor Ipansyah (40), bekerja di Banjarbaru sebagai tukang angkut sampah. Dia yang kerap mengirimkan uang untuk kebutuhan sehari-hari, termasuk uang untuk membayar iuran rekening listrik," ungkapnya, seraya menambahkan bahwa sang anak sering khawatir kalau-kalau sang ibu kerepotan apabila ingin beraktivitas.

Karena selalu rajin membayar iuran rekening listrik, rumah Musyakin pun terpilih menjadi warga yang mendapatkan penghargaan dari PLN UP3 Barabai. Supervisor Pemasaran dan Pelayanan Pelanggan UP3 Barabai, Angga Andriansyah, menjelaskan bahwa ada beberapa tahapan yang dilakukan oleh pihaknya agar pelanggan bisa meraih penghargaan dalam program bertajuk Pelangganku Sahabatku, ini.

"Pertama, kami melihat stori pembayaran iuran setahun belakangan yang dipilih secara acak. Setelah masuk beberapa kandididat, kami telusuri lagi rekam pembayarannya. Musyakin, menurut catatan tak hanya rajin membayar, tapi dia melakukan pembayaran sebelum waktu seharusnya pembayaran," ungkapnya.

Hal tersebut, ternyata bukanlah isapan jempol belaka. Alias bukan hanya berdasarkan penilaian dari pihak PLN UP3 Barabai. Wardi, yang merupakan tetangga Musyakin, menceritakan bahwa setiap bulan kerap melihat perempuan tersebut membayar iuran listrik lebih dahulu.

"Kami sering ngobrol, apa enggak kelebihan bayar. Tapi setelah melihat kegiatan seperti ini, seharusnya kita jadi bisa mengambil pelajaran," tuntasnya. (ema)

Tags

Terkini

Kabupaten Banjar Sumbang Kasus HIV Tertinggi di Kalsel

Jumat, 12 Desember 2025 | 11:10 WIB