BANJARBARU - Musim kemarau dikepung Karhutla (Kebakaran Hutan & Lahan). Musim hujan diserang Banjir. Seperti inilah Kota Banjarbaru setiap waktunya ketika dihadapkan dengan ancaman bencana alam.
Kecamatan Cempaka jadi salah satu yang rutin terdampak musibah banjir. Setelah beberapa waktu lalu terdampak banjir cukup parah. Senin (11/2), beberapa titik di Cempaka kembali tergenang.
Hujan deras yang mengguyur area Banjarbaru sejak pagi jadi pemicu banjirnya. Bahkan air sampai masuk ke rumah-rumah warga yang berdiam di dekat bantaran aliran sungai Cempaka.
Dari data BPBD Kota Banjarbaru, wilayah terdampak paling luas di kawasan Kertak Baru Kelurahan Cempaka, di sini ada enam Rukun Tetangga (RT) yang tergenang. Mulai dari RT 06/RW 02, RT 08/RW 03, lalu RT 22, 23, 24, 25/RW 08. Total 174 jiwa rumahnya tergenang.
Kemudian di Lukaas Sungai Tiung RT 28 RW 10 sebanyak 24 jiwa dan Basung 1 RT 15/RW 05 Kelurahan Cempaka sebanyak 50 jiwa.
Total dari keseluruhan delapan RT tersebut, ada sekitar 248 jiwa terdampak akibat 70 rumah yang tergenang.
Pantauan Radar Banjarmasin di lapangan. Hingga sore air tetap menggenangi permukiman. Airnya cukup tinggi selutut orang dewasa.
Penyebabnya, karena sungai tidak mampu menampung debit air hujan. Ditambah salah satu bagian sisi siring sungai jebol sehingga air masuk pemukiman lebih cepat.
"Siang tadi air sudah naik. Di sini hampir tiap hujan deras pasti tergenang. Siring yang jebol belum juga diperbaiki," kata Ramli, Ketua RT 15 RW 05 Basung 1 Cempaka.
Beralih ke Lukaas Sungai Tiung. Di sini air cukup tinggi hingga mencapai pinggang anak-anak. Banjir sendiri juga langganan terjadi apabila hujan deras tiba.
"Sungai Lukaas yang di samping pemukiman meluap, sungainya sempit dan dangkal," cerita Yani, warga sekitar.
Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Kota Banjarbaru, Suriannor Akhmad mengatakan, banjir karena aliran sungai tersumbat tumpukan sampah.
“Untuk data korban jiwa nihil, sedangkan kerugian materil masih terus kira data," infonya. (rvn/al/bin)