BANJARMASIN - Tak ingin terjadi hal buruk, Dinas Perhubungan (Dishub) Banjarmasin memasang palang di Jembatan Kuin. Tingginya mencapai 250 cm. Pemasangannya dilakukan Senin (4/3) malam. Menjadi lucu, pembatas ketinggian itu tak bertahan 24 jam.
Kemarin (5/3) pagi, warga melepasnya. Lantaran terjadi insiden. Ada truk yang menabrak pembatas tersebut karena tak melihat. Akhirnya, palang di kedua sisi jembatan pun dilepas.
"Pagi tadi truk dump menabrak palang. Sehingga palang yang di dekat Makam Sultan Suriansyah hancur. Karena mereka masih tidak tahu itu di pasang palang. Maka dari itu yang satunya juga kami lepas agar tidak ada kejadian lagi," jelas Anto, perwakilan warga setempat.
Tanpa ada insiden itupun, mereka sebenarnya tak setuju. Kalau jembatan tersebut dipasangi palang pembatas. Karena akan membuat truk tak bisa melintas. Mengingat, banyak usaha warga di sana yang menggunakan angkutan besar.
Dishub sendiri punya alasan memasang portal pembatas ketinggian itu. Agar jembatan tersebut tak dilintasi angkutan bertonase besar. "Kondisi jembatan mengkhawatirkan," ujar Kadishub Banjarmasin, Ichwan Noor Chalik, kemarin.
Sebelumnya, dishub diminta Dinas PUPR Banjarmasin untuk memasang rambu. Larangan melintas untuk angkutan bermuatan besar. Lantaran tak dijaga, truk dengan muatan berlebihan pun leluasa melintas. Para sopir tak menggubris rambu yang dipasang.
Itulah yang membuat Dishub akhirnya memasang portal pembatas ketinggian. Mereka khawatir jika jembatan tak mampu lagi menahan beban. "Kalau kami tak pasang portal, nanti jembatan runtuh. Siapa yang tanggung jawab," ucap Ichwan.
Ichwan menegaskan, jembatan itu tidak didesain untuk dilintasi oleh kendaraan berat. Namun, seiring pesatnya pembangunan di sana, akhirnya angkutan bermuatan besar pun memanfaatkan jembatan tersebut. "Masih ada jalan lain yang bisa dilintasi angkutan berat. Contohnya bisa saja lewat Jalan Hasan Basri dan Kuin Utara," cetusnya.
Terkati dilepaskan pembatas tersebut, Ichwan tak banyak menanggapi. Ia hanya memastikan, mereka bakal kembali memasangnya. "Akan kami pasang lagi secepatnya. Kami tak ingin terjadi hal-hal yang tak diinginkan," sebutnya.
Pemasangan portal pembatas ini juga sempat ditentang oleh Guruh. Salah satu sopir pembawa perabot rumah tangga. Menurutnya, barang bawaannya tak seberat yang dilarang. "Menyusahkan bagi saya. Harusnya pemko mendesain jembatan ini dengan daya tahan yang kuat. Kalau seperti ini, yang disusahkan masyarakat," keluhnya.
Terlepas dari itu, Jembatan Kuin sendiri rencananya akan dibongkar 2020. Dibagun lebih lebar dibandingkan yang sekarang. Tahun ini pemko bakal membebaskan lahan di sana.
Biar tahu saja. Jembatan Kuin nantinya akan dibuat dua lajur. agar dapat dilintasi oleh dua buah mobil sekaligus. Hal itu diungkapkan Sektetaris Dinas PUPR Banjarmasin, Joko Pitoyo. Saat mereka tengah menyusun Detail Engineering Design (DED) untuk proyek tersebut. Ditarget selesai tahun ini. "Tahun depan Insya Allah di sana akan dibangun jembatan baru. DED tengah disusun," bebernya. (mof/ema)