BANJARMASIN - Barisan Serba Guna (Banser) Nahdlatul Ulama selalu terlibat dalam pengamanan gereja di Kalsel.
Ketua PW GP Ansor Kalsel, Teddy Suryana mengatakan, ini sudah menjadi agenda tahunan setiap Natal. "Sudah menjadi rutinitas," ujarnya, kemarin (24/12).
Bersama himpunan pemuda Katolik, Banser telah berkoordinasi. Mengingat pandemi, jumlah personel akan dikurangi. Dari ratusan, cukup puluhan saja.
Di Banua, perayaan Natal paling ramai berada di Banjarmasin dan Kabupaten Tanah Laut. "Jumlahnya tak sama, tergantung jumlah jemaat di setiap gereja," tukasnya.
Dia berharap, pengamanan ini bisa menjadi pesan toleransi. "Sebagai anak bangsa, harus saling menghargai. Menjaga kerukunan antar umat beragama," cetusnya.
Jangan Ada Sweeping
Sementara itu, Kapolresta Banjarmasin Kombes Pol Rachmat Hendrawan meminta tidak ada ormas yang menggelar sweeping selama perayaan Natal.
"Kalau ada yang main sweeping, siapapun itu, pasti kami bubarkan," tegasnya, kemarin.
Dia meminta semua pihak menjaga situasi Banjarmasin yang sudah kondusif. "Jika ada yang berani, kami angkut dan periksa ke mapolres," tambahnya.
Apa sweeping yang dimaksud? Tahun lalu, ada ormas yang turun ke mal. Mencari karyawan muslim yang dipaksa mengenakan aksesori Natal.
Rachmat tak ingin kejadian itu terulang. "Kami sudah sampaikan ke para tokoh ormas. Agar kegaduhan seperti itu tak muncul di tengah masyarakat," tutupnya. (lan/gmp/fud/ema)