BANJARMASIN – Munir Said Thalib dibunuh 17 tahun silam. Aktivis HAM itu dikenang atas perjuangannya untuk aktivis yang diculik dan hilang.
Mengenang Munir, Selasa (7/9) malam, mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Antasari menggelar aksi di depan kampus di Jalan Ahmad Yani km 4,5 itu.
Puluhan mahasiswa menyalakan seribu lilin, mimbar bebas dan tahlilan.
Koordinator aksi, Fahriannor mengatakan, mereka tak ingin kasus peracunan Munir di atas pesawat dalam penerbangan menuju Amsterdam pada 7 September 2004 itu dilupakan publik.
“Karena pengusutan kasusnya belum tuntas,” ujar mahasiswa semester delapan Fakultas Tarbiyah tersebut.
Memang, harapannya tipis. Kasus ini tampaknya akan hilang begitu saja, sama seperti kasus lainnya. “Artinya Munir takkan mendapatkan keadilan,” tambahnya.
Setidaknya, semangat Munir dalam membela HAM di republik ini bisa diwariskan kepada generasi muda. “Semoga kami bisa memiliki keberanian sepertinya,” doanya.
Sebelumnya, Ketua Dema FTK UIN Antasari, M Iqbal mengungkap, Presiden Joko Widodo masih berutang janji pengungkapan kasus Munir. “Hari ini, integritas beliau semakin dipertanyakan,” ujarnya.
Ditekankannya, yang ditangkap dan disidang baru level eksekutor lapangan. Sedangkan otak di balik peracunan itu seakan tak tersentuh. “Jangan sampai tingkat kepercayaan masyarakat kepada presiden terus menurun,” tambah Iqbal. (gmp/fud/ema)