"Belum lengkap rasanya bila ke Banjarmasin tanpa mampir kemari," ungkapnya.
Kembali pada Bayu, diceritakannya, tim wali kota mulai menjalin komunikasi dengan pengusaha di kota lama sejak pertengahan tahun tadi.
"Setahu saya, ini termasuk deretan ruko-ruko pertama yang dibangun di Banjarmasin. Menjadi pusat perdagangan, tapi kemudian sempat mati suri," jelasnya.
Disinggung terkait sumbangsih pemko, Ibnu mengatakan bakal ada penataan. Dari lahan parkir, gerbang, dan plang nama yang dibantu dari program CSR PDAM Bandarmasih. "Soal stimulus, memang belum ada," akunya.
Berikutnya, Ibnu berjanji pemko akan membenahi drainase dan pedestrian di sana. "Dan yang paling mendesak menjaga keamanannya," tutupnya.
Menunggu Inisiatif Pedagang
Lantas, bagaimana dengan Kawasan Wisata Mandiri (KWM) yang jaraknya hanya selemparan batu dari Bandarmasih Tempo Doeloe?
Padahal, lokasinya strategis. Langsung menghadap ke Sungai Martapura dan maskot Patung Bekantan.
Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina mengaku juga ingin membenahinya. "Kalau kawasan ini (Bandarmasih Tempo Doeloe) sudah berkembang, mari kita tata lagi yang di sebelah," ujarnya.
Ia menyatakan kesiapan pemko bekerja sama dengan pengusaha.
Tapi, diakuinya tak mudah untuk membenahi KWM. Dia berharap ada inisiatif dari pedagang untuk memicunya.
"Pedagang di sana sudah ada yang bubar. Sebagian juga ada yang tinggal di situ. Jadi harus pelan-pelan kalau mau menatanya. Saya kira kalau ada inisiatif akan lebih mudah," jelasnya.
"Tinggal pemerintah nanti yang membantu. Kami bisa carikan dana CSR yang ingin berpartisipasi," tutupnya. (at/fud)