Setelah dilakukan pemetaan yang dilakukan sejak 10 Desember 2023 lalu, Dinas Perhubungan (Dishub) Banjarbaru, mendapati banyak lampu peringatan alias warning light dalam kondisi rusak. Kepala Bidang (Kabid) Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ) Dishub Banjarbaru, Adi Royan Pratama mengatakan, jumlah warning light yang rusak tersebut ada 37 titik.
Jenis kerusakannya pun beragam, ada yang rusak karena pengaruh usia, juga lantaran baterainya hilang dicuri oknum warga yang tidak bertanggung jawab. “Dari 37 titik warning light yang kami data, hampir semuanya rusak karena pencurian,” ucap Adi saat ditemui Radar Banjarmasin, Minggu (1/2) petang.
Ia menjelaskan, baterai merupakan sumber listrik warning light. Sehingga, ketika sparepart itu dicuri, maka lampu kuning yang biasanya diletakkan di persimpangan jalan itu tidak dapat berfungsi maksimal. “Warning light kita ini semuanya memakai sistem solar cell, jadi ketika baterai yang jadi sumber utama daya listrik ini hilang, maka dipastikan lampu ini tidak dapat beroperasi,” jelasnya.
Baca Juga: Disengat Kawanan Lebah Madu, Wajah dan Leher Anggota Damkar HSU Bengkak
“Pencurian ini beberapa diantaranya terjadi di kawasan Jalan Bina Putra dan depan SMP Negeri 10 Banjarbaru. Dan masih banyak lagi titik warning light lain yang nasibnya sama,” tambah Adi Royan.
Diakuinya, kondisi tersebut sebenarnya sudah lama terjadi. Namun baru tahun ini pihaknya melakukan pembenahan warning light. “Karena bagi kami, fungsi lampu kuning di persimpangan ini sangat penting untuk memberitahu pengendara agar bisa berhati-hati ketika melewati persimpangan itu,” ujarnya.
Atas kejadian itu, Adi Royan mengaku akan mengubah sistem kelistrikan seluruh warning light di Banjarbaru, dari yang awalnya pakai solar cell dan baterai, menjadi langsung dihubungkan ke jaringan listrik. “Tahun ini kita coba terapkan pola ini (pakai jaringan listrik) di 10 titik warning light. Dan sekarang masih dalam tahap pengajian,” tukasnya.
Banyaknya baterai warning light yang hilang ini rupanya juga jadi sorotan oleh wali Kota Banjarbaru Aditya Mufti Ariffin. Sebab, pencurian baterai ini juga terjadi pada Penerangan Jalan Umum (PJU) yang menggunakan sistem solar cell sebagai sumber utama kelistrikan.
“Karena itulah kami minta Disperkim dan Dishub untuk mengutamakan sistem yang langsung terhubung ke jaringan listrik,” ungkap Aditya.
Menurutnya, cara tersebut lebih aman dan efisien untuk keperluan fasilitas lalu lintas di Banjarbaru. “Yang jelas supaya tak ada lagi kejadian kehilangan baterai,” pungkasnya. (*)