Sejumlah wilayah di Kalsel bergetar Jumat (22/3) sore. Terkena imbas guncangan gempa bumi dengan magnitudo 6,5 di Tuban, Jawa Timur (Jatim). Di Banjarmasin, getaran gempa tersebut membuat warga panik. Bahkan berdasarkan sejumlah video yang beredar, warga di RS Islam, RS Bhayangkara, RS Ciputra, Pasar Sentra Antasari, dan Duta Mall bergegas keluar bangunan akibat getaran gempa.
Ini dialami sekitar pukul 16.57 Wita. “Saya lagi di depan komputer. Kok pandangan bergoyang,” ujar Arif Subekti, redaktur saat berada di dalam Kantor Biro Radar Banjarmasin. Arif lantas keluar gedung, dan menyaksikan banyak warga keluar dari bangunan di kawasan Hasan Basri Banjarmasin.
Baca Juga: TPPO Berkedok Magang Kerja di Jerman, 1.047 Mahasiswa Jadi Korban, Bareskrim Usut Peran Kampus
Warga Banjarbaru, Ardiansyah (27) menceritakan juga merasakan guncangan. “Pandangan saya seperti bergoyang. Seperti mabuk waktu naik mobil,” ucapnya. Ia semakin yakin bahwa lokasinya saat itu sedang mengalami gempa bumi ketika melihat goyangan lampu, pohon, dan kabel listrik di tepi Jalan Palem Raya, Banjarbaru.
Kabel dan lampu hias di cafe tempatnya menunggu beduk juga ikut goyang. “Seperti ada truk yang lewat. Padahal tidak ada,” katanya. “Saya kira saya yang kurang darah,” tambahnya.
Hal senada juga diungkapkan Lidya. Ibu rumah tangga ini menyebut getaran gempa seperti sering dialami bangunan di atas rawa ketika truk besar melintas. “Padahal rumah saya pondasinya full di atas tanah. Tapi bergetar seperti di atas rawa. Kaya ada yang lewat,” ujar warga Banjarbaru itu.
Di Balairung Tuntung Pandang Pelaihari, para tamu undangan kegiatan Jumat Curhat bersama Kapolda Kalsel di Kabupaten Tala juga bergegas keluar ruangan. Lokasi kegiatan bergetar. Salah satu peserta, Ferri mengungkapkan langsung keluar ruangan setelah merasakan getaran.
Bahkan Pj Bupati Tala Syamsir Rahman juga merasakannya. "Tadi saat di dalam rumah merasakan getaran," bebernya. Namun tidak sampai terjadi kerusakan.
Getaran tak hanya dirasakan di Kota Pelaihari, melainkan di kecamatan lain di antaranya Kecamatan Bati-Bati dan Jorong.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) membenarkan bahwa getaran yang terasa di Kalsel merupakan dampak dari gempa tektonik berkekuatan magnitudo 6,5 yang terjadi di Tuban, Jawa Timur.
Kepala Stasiun Geofisika BMKG Balikpapan, Rasmid saat dikonfirmasi mengatakan gempa susulan terjadi di sebagian Pulau Jawa dan terasa hingga ke sejumlah wilayah Kalimantan. “Hasil pantauan terakhir pada pukul 16.52 Wita, gempa kembali terjadi di darat pada jarak 130 kilometer arah timur laut Tuban, Jawa Timur, pada kedalaman 10 kilometer,” ujarnya.
Ia menyebut wilayah Kalsel yang merasakan getaran adalah wilayah Kota Banjarbaru, Kota Banjarmasin, dan Kabupaten Banjar. “Untuk intensitas getarannya masuk kategori III-IV MMI, atau getaran gempa dirasakan oleh semua orang secara nyata di dalam rumah, hingga benda berat bergoyang dan kerusakan ringan pada bangunan,” jelasnya.
Rasmid menyebut kategori getaran yang sama juga terjadi di Kota Sampit (Kalimantan Tengah), Kota Balikpapan (Kalimantan Timur), Tanah Grogot, Blora, Madura, Gresik, Surabaya, Mojokerto, Malang, Lumajang, Madiun, Nganjuk, Pasuruan, Jepara, Rembang, Demak, Kudus.
Di Kota Semarang dengan intensitas II-III MMI getaran dirasakan nyata di dalam rumah seperti di Pacitan, Trenggalek, Blitar, Solo, Sleman, Yogyakarta, Kulonprogo, Kebumen, Temanggung seakan truk sedang berlalu.