Prokal.co - BANJARMASIN - Informasi yang dihimpun Radar Banjarmasin, korban luka berjumlah tiga orang. Satu keluarga, sepasang suami istri dan anaknya.
Motor matic yang mereka tunggangi meluncur bebas ketika menuruni oprit jembatan. Baru terhenti ketika menabrak pagar pembatas. Peristiwa itu terjadi Kamis (16/5) petang.
Video kecelakaan itu viral di media sosial. Hingga Jumat (17/5) petang, sudah ditonton 2 ribu pasang mata.
Salah seorang warga Pulau Bromo, Widodo menuturkan, korban berasal dari Aluh Aluh, Kabupaten Banjar.
"Rencananya mau jalan-jalan ke rumah keluarganya di sini," ungkap mantan Ketua RT 6 Pulau Bromo itu kepada Radar Banjarmasin, Jumat (17/5) siang.
"Biasanya mereka sekeluarga datang naik perahu, tapi kemarin pakai sepeda motor," tambahnya.
"Sudah berkali-kali peristiwa seperti ini terjadi," keluhnya.Apa yang diutarakan Widodo bukan isapan jempol.
Sudah tidak terhitung lagi korban kecelakaan di oprit jembatan gantung seharga Rp40 miliar itu.
Banyak warga Pulau Bromo yang menyebut turunan jembatan itu terlalu curam.
"Setengah bulan yang lalu juga kejadian. Lengan si pengendara patah. Korban pun dibawa ke rumah sakit," ungkapnya.
"Saya berharap dan meminta tolong pada pemerintah. Yang jadi korban luka sudah tidak terhitung lagi," tekannya.
Terpisah, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Banjarmasin, Suri Sudarmadiyah mengaku sudah melihat video viral itu.
Tim dari PUPR dan Dinas Perhubungan juga sudah ke lokasi untuk melihat kondisinya. Dari hasil evaluasi teknis, disimpulkan bentuk oprit jembatan itu perlu dirombak.
"Nanti kami usulkan perbaikannya di APBD Perubahan 2024. Diusulkan dulu," ujarnya. "Mungkin turunan jembatan akan diperpanjang.