Peternak babi di Jalan Pandarapan RT 034 RW 005, Kelurahan Guntung Manggis, Kecamatan Landasan Ulin menanggapi pemberian surat peringatan pertama (SP1) oleh Pemko Banjarbaru.
Salah satu peternak, Andri mengaku terkejut dengan adanya SP ini. Bahkan, ia mempertanyakan apa yang mendasari adanya peringatan itu. Mengingat, tenggat yang diberikan Pemko Banjarbaru sampai September 2024 mendatang. “Atas dasar apa mereka memberi SP ini. Tidak ada pemberitahuan juga perihal pemberian SP,” kata Andri saat ditemui di kandang babinya.
Baca Juga: Peringatan Pertama Dilayangkan untuk Peternak Babi Banjarbaru
“Bukan terkejut lagi, tapi mau pingsan. Ini bukan soal pindah warung kopi, perlu investasi ratusan juta di sini,” lanjutnya.
Ia menekankan, pihaknya hanya meminta perpanjangan waktu. Mengingat, hal ini merupakan persoalan piring nasi 23 Kepala Keluarga (KK) yang berternak di wilayah tersebut. “Apa Pemko tidak terpikir menyiapkan lapangan kerja para peternak? Di sini 90 persen peternak pemegang KTP di Banjarbaru,” jelasnya.
Kasatpol PP Banjarbaru, Hidayaturrahman angkat bicara terkait protes yang dilayangkan peternak babi tersebut. Ia menegaskan pemberian SP1 sudah sesuai dengan SOP yang dijalankan pihaknya. Upaya ini akan berjalan hingga SP3 dilayangkan.
Setelah SP3 dilayangkan, Satpol PP akan menunggu Surat Keputusan (SK) Wali Kota Banjarbaru terkait kapan kandang babi di Jalan Pandarapan itu dieksekusi.
"Nanti di SK itu akan ditentukan waktu pembongkaran. Adalagi pemberitahuannya. Rentang waktu cukup panjang. SK-nya nanti akan menyesuaikan," ungkap Dayat.
Jika peternak bersedia membongkar sendiri kandangnya maka petugas Satpol-PP tidak akan melakukan pembongkaran paksa. “Namun jika tidak, mau tidak mau kami yang membongkarnya,” ujar Dayat. (*)