kalimantan-selatan

Pembersihan Irigasi Riam Kanan Mendadak Dibatalkan, Karena OTT KPK?

Kamis, 17 Oktober 2024 | 12:30 WIB
Irigasi Riam Kanan.

Ada dua sesi dalam pengeringan irigasi Riam Kanan. “Untuk melaksanakan pembersihan ini, Dinas PUPR Kalsel akan membersihkan saluran primer dan sekunder sepanjang 24 km dari bendungan Mandi Kapau hingga Cindai Halus dengan dua tahap,” tuturnya.

Sedimen dan gulma akan dibersihkan menggunakan alat berat loader dan ekskavator. “Harapannya, lumpur dan tanah di saluran irigasi yang menjadi media tanam dari gulma akan hilang. Otomatis gulma tersebut akan terangkut bersih,” ungkapnya.

Setelah dibersihkan maka akan berdampak dengan meningkatnya kapasitas dan kualitas air irigasi yang dihasilkan. Dengan begitu infrastruktur yang berhubungan dengan saluran irigasi akan terjaga, dan arus pengaliran ke persawahan bagian hilir dan Sungai Tabuk akan lancar.

“Dengan adanya pembersihan aliran irigasi Riam Kanan, diharapkan bisa memperluas lahan pertanian di sekitarnya, dan mampu membasahi area kawasan hutan di bandara untuk pencegahan karhutla. Semoga pembersihan ini dapat berjalan dengan lancar, dan memberikan manfaat yang baik bagi masyarakat,” harapnya.

Batalnya rencana pembersihan saluran Irigasi Riam Kanan ini disambut baik oleh para pelaku budi daya ikan keramba. Meski demikian, Bandi Cahirullah tetap mengimbau agar seluruh pembudi daya ikan untuk tetap memperhatikan keadaan musim dan cuaca tidak menentu, yang dapat memengaruhi kondisi usaha mereka.

"Selain itu, juga perlu diperhatikan soal kualitas air sebagai upaya meminimalkan kerugian materiil pembudi daya,” terangnya.

Mereka juga diimbau tetap memperhatikan dan menyesuaikan jumlah pakan yang ditebar ke dalam keramba. Ini demi mengurangi penumpukan sisa pakan. Dari data Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP) Kabupaten Banjar sampai tahun 2024, diketahui jumlah pembudi daya ikan keramba ada sebanyak 1.540 orang yang tersebar di sepanjang aliran irigasi. Mulai dari Aranio, Karang Intan, Martapura hingga Martapura Barat.

Mereka terbagi dalam budi daya mandiri, dan juga sebanyak 71 kelompok dengan satu kelompok sekitar 15 orang. Di tahun 2024 ini, diperkirakan sebesar 55 ribu ton ikan dihasilkan dari budi daya di Kabupaten Banjar. (*)

 
 
 

Halaman:

Terkini

Kabupaten Banjar Sumbang Kasus HIV Tertinggi di Kalsel

Jumat, 12 Desember 2025 | 11:10 WIB