Tahun anggaran 2024 sebentar lagi berakhir, hanya tersisa dua bulan lagi. Seluruh SKPD Pemko Banjarmasin digenjot mengejar setoran Pendapatan Asli Daerah (PAD), termasuk Dinas Perdagangan dan Perindustrian.
Kepala Disperdagin Banjarmasin, Ichrom Muftezar menyebutkan capaian PAD per bulan Oktober 2024 sebesar Rp6,6 miliar dari target Rp9 miliar. "Saat ini capaian PAD sudah 74 persen," kata Tezar di sela rapat bersama DPRD Banjarmasin, Kamis (31/10) siang.
Untuk mengejar sisanya, Disperdagin terus menagih retribusi pasar kepada para pedagang. Terutama yang menunggak. Sembari tetap memperhatikan kondisi ekonomi akibat deflasi.
Tezar mengklaim, penyegelan sejumlah kios pedagang di beberapa pasar memberikan efek positif. Penyegelan itu membuat beberapa pedagang akhirnya melunasi tunggakan retribusinya.
"Kami mengumpulkan hampir Rp1 miliar hanya dalam satu bulan," kata Tezar.
Namun, Tezar menjamin pihaknya takkan terus menerus mengandalkan pendekatan represif seperti penyegelan. "Caranya dengan komunikasi dari hati ke hati. Kami juga tidak mau menagih secara brutal," tegasnya.
Dia optimis, jika pedagang tertib membayar retribusi, baik retribusi bulan berjalan maupun yang tertunggak, Disperdagin mampu mencapai target 100 persen.
Nominal retribusi itu bervariasi. Dihitung dengan rumusan panjang, lebar, tinggi, dan kelas pasar.
Sebelumnya, Anggota DPRD Banjarmasin, Faisal Hariyadi menyoroti laporan realisasi PAD di beberapa SKPD yang masih rendah.
"Kami berharap di sisa waktu dua bulan ini dapat dimanfaatkan SKPD untuk memacu PAD dari target yang sudah ditetapkan," kata politikus Partai Amanat Nasional (PAN) itu.(*)