kalimantan-selatan

Swasembada Pangan: Cetak Sawah Rakyat 500.000 Ha di Kalsel, Realistis atau Mustahil?

Senin, 11 November 2024 | 10:29 WIB
TANAM: Petani di Banua sedang bekerja menanam padi di lahan gambut yang berair (Foto: Dok/Radar Banjarmasin)

PROKAL.CO, Kalsel ditargetkan menjalankan program Cetak Sawah Rakyat (CSR) dengan luas 500.000 hektare dengan tempo empat tahun. Realistiskah misi swasembada pangan yang dicanangkan Presiden RI Prabowo Subianto itu diwujudkan di Kalsel ?

Dalam Rapat Koordinasi Perkembangan Cetak Sawah di Kalsel telah digelar di Grand Qin Hotel Banjarbaru, Senin (4/11) siang.

 

Baca Juga: Nah Muncul Juga..!! Setelah Sebulan Menghilang, Paman Birin Langsung Pimpin Apel Pagi di Kantor Gubernur Kalsel

Bahkan, dihadiri langsung Menteri Pertanian RI, Andi Amran Sulaiman. Diselingi pula penandatangan berita acara dukungan program Cetak Sawah Rakyat oleh Plh Gubernur Kalsel Roy Rizali Anwar. 

Program ini akan melibatkan berbagai kelompok masyarakat, termasuk kelompok tani, lembaga swadaya masyarakat, pesantren, dan kelompok masyarakat lainnya.

Dengan syarat lahan minimal 5 hektare, dan memiliki sumber air. Selain itu, lahan yang diusulkan harus berada di luar kawasan hutan, dan tidak dalam status sengketa (clean and clear).

Kalsel tidak hanya ditargetkan selama empat tahun mencetak sawah dengan luas 500.000 hektare. Namun, diyakini memiliki potensi cetak sawah hingga 530.000 hektare.

Baca Juga: Rute Baru! NAM Air Buka Penerbangan Sampit-Semarang, Cek Jadwalnya!

Roy Rizali Anwar yakin perluasan lahan melalui program cetak sawah ini akan mendorong peningkatan produksi pertanian di Banua.

“Sekali lagi, Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan menyatakan siap mendukung pelaksanaan program ini. Kami juga mengajak seluruh kepala daerah kabupaten/kota se-Kalimantan Selatan untuk berkoordinasi dan menyelaraskan langkah demi suksesnya program ini,” tegas Roy.

Cetak sawah ini akan disebar di 13 kabupaten/kota dengan target luas berbeda-beda. Kotabaru menjadi daerah dengan target terluas 94.736 Ha. Berikutnya, Tabalong dengan 84.706 Ha. Sedangkan paling sedikit di Banjarmasin hanya 1.321 hektare.

Meski paling sedikit, target cetak sawat di Kota berjuluk Seribu Sungai tampak sangat sulit terealisasi. Alasannya karena Banjarmasin terkendala ketersediaan lahan kosong yang nyaris habis.

Baca Juga: Penting Buat Wanita, Ini 6 Hal yang Bisa Membahagiakan dan Menyenangkan Pria

Halaman:

Tags

Terkini

Kabupaten Banjar Sumbang Kasus HIV Tertinggi di Kalsel

Jumat, 12 Desember 2025 | 11:10 WIB