kalimantan-selatan

Kurangi Banjir, PUPR Banjarmasin Fokus Pembenahan Drainase Kota

Indra Zakaria
Selasa, 14 Januari 2025 | 12:00 WIB
BANJIR ROB: BPBD Banjarmasin mengingatkan masyarakat tentang ancaman banjir rob di tengah musim kemarau basah seperti sekarang ini. (FOTO: WAHYU RAMADHAN/RADAR BANJARMASIN)

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Banjarmasin, Suri Sudarmadiyah mengatakan kondisi geografis kota Banjarmasin yang berada 0,16 meter di bawah permukaan laut membuat kota ini rentan.

Ia menepis anggapan PUPR kurang serius. "Kami telah menyusun master plan terintegrasi untuk mengatasi permasalahan ini," katanya. Seperti pembangunan dan pemeliharaan drainase. "Hasil kerja kami bisa dilihat dari genangan yang lebih cepat surut," ujarnya. Sepanjang tahun anggaran 2023, PUPR membangun drainase sepanjang 4.254 meter di 51 lokasi. Total anggaran yang dialokasikan mencapai Rp14,7 miliar.

Sementara pada 2024, program pembangunan drainase mencakup 2.679 meter di 35 lokasi dengan alokasi anggaran mencapai Rp10 miliar.

Belum termasuk proyek rekonstruksi trotoar dan drainase di tiga ruas jalan utama—Hasanudin HM, Lambung Mangkurat, dan Pangeran Samudera—yang menghabiskan Rp18,8 miliar.

Pada tahun 2025 ini, PUPR merencanakan pengerjaan sejumlah proyek pemeliharaan drainase. Mencakup Kawasan Dharma Praja dengan 421 meter dan anggaran Rp1,7 miliar, Cempaka Besar dengan 281 meter dan Rp940 juta, Cempaka Raya dengan 327 meter dan Rp1,1 miliar, Kompleks Semanda dengan 115 meter dan Rp484 juta, Kelayan B dengan 177 meter dan Rp400 juta, Cendana III dengan 195 meter dan Rp440 juta, dan Simpang Gusti dengan 120 meter dan Rp401 juta.

"Kami telah menyiapkan total pagu anggaran sebesar Rp15.111.588.242, termasuk biaya rutin untuk operasi pemeliharaan drainase," beber Suri.

Di samping itu, sebanyak 20 sungai telah dinormalisasi dengan total biaya mencapai Rp3,7 miliar pada 2023. Lalu untuk 2024, PUPR menormalisasi 22 sungai dengan anggaran sebesar Rp 3,1 miliar.

Selain upaya normalisasi, PUPR juga tengah membangun pompa dan pintu air di Sungai Belasung dengan anggaran Rp5 miliar. Banjarmasin juga menjadi salah satu kota di Indonesia yang dikucuri dana hibah senilai Rp1 triliun dari Bank Dunia melalui program National Urban Flood Resilience Project (NUFReP).

Proyek ini digarap Balai Wilayah Sungai Kalimantan III. Fokusnya adalah normalisasi Sungai Veteran. Suri mengakui tidak mudah merawat sungai untuk menghalau banjir. "Sebab bangunan di atas bantaran sungai juga harus ditertibkan," ujarnya.(*)

 

 

Tags

Terkini

Kabupaten Banjar Sumbang Kasus HIV Tertinggi di Kalsel

Jumat, 12 Desember 2025 | 11:10 WIB