kalimantan-selatan

Kabupaten Banjar Tertinggi Jumlah Anak Tidak Sekolah

Minggu, 29 Juni 2025 | 12:00 WIB
Ilustrasi anak sekolah.

MARTAPURA – Setelah data angka Anak Tidak Sekolah (ATS) di Kabupaten Banjar dinyatakan tertinggi se-Kalsel, Pemkab Banjar bergerak cepat. Kamis (26/6), Tim Koordinasi Penanganan ATS resmi dibentuk sebagai tindak lanjut dari rapat koordinasi yang digelar di Aula Barakat.

Langkah ini disambut positif oleh Ketua Dewan Pendidikan Kabupaten Banjar, Ahmad Sarwani. Menurutnya, meski baru terbentuk, pembentukan tim ini tetap patut diapresiasi. “Dalam dunia pendidikan, tidak ada kata terlambat. Yang penting sekarang semua stakeholder bisa bergerak cepat dan terkoordinasi,” tegas Sarwani, Jumat (27/6).

Sarwani yang juga anggota Komisi I DPRD Kalsel itu menyoroti bahwa tingginya angka ATS di Banjar bukan hanya soal anak putus sekolah, tapi juga soal data. Banyak lembaga pendidikan, terutama pendidikan keagamaan nonformal, yang tidak terdaftar di sistem nasional seperti Dapodik dan EMIS.

“Ini penyebab utama. Banyak anak-anak yang sebenarnya belajar, tapi karena lembaganya tidak terdaftar atau tidak menjalankan kurikulum nasional, akhirnya mereka dianggap tidak sekolah,” jelasnya.

Ia mendorong agar seluruh lembaga pendidikan di Banjar segera mendaftarkan diri dan mengikuti kurikulum standar nasional. Selain itu, Sarwani juga mengajak masyarakat berperan aktif dalam membantu anak-anak yang memang benar-benar putus sekolah agar bisa kembali mendapatkan hak pendidikan.

“Ini tantangan besar. Tidak hanya tanggung jawab Disdik, tapi semua pihak, termasuk masyarakat,” ujarnya.

Kepala Dinas Pendidikan Banjar, Liana Penny mengatakan pembentukan tim ini menjadi momentum baru dalam penanganan ATS. “Selama ini dinas-dinas sudah melakukan upaya masing-masing. Tapi dengan adanya tim koordinasi ini, semua program bisa lebih terarah, terukur, komprehensif, dan saling mendukung,” katanya.

Liana memastikan, penanganan ATS akan menjadi salah satu prioritas utama Disdik Banjar dalam meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang selama ini masih tertinggal. “Target kami jelas, menurunkan angka ATS dan mendorong peningkatan IPM Banjar,” tegasnya. (*)

 

Terkini

Kabupaten Banjar Sumbang Kasus HIV Tertinggi di Kalsel

Jumat, 12 Desember 2025 | 11:10 WIB