BANJARMASIN - Kelurahan Sungai Andai, Kecamatan Banjarmasin Utara, menghadapi krisis akut kekurangan sekolah dasar. Dengan populasi lebih dari 45 ribu jiwa, wilayah ini hanya memiliki tiga Sekolah Dasar Negeri (SDN) yang beroperasi.
Ketimpangan ini memicu protes keras warga setempat. Arbainah, salah satu orang tua murid, mengungkapkan frustrasinya terhadap sistem penerimaan siswa baru yang tidak masuk akal.
"Pendaftarnya 300 orang, tapi kuotanya cuma 200. Lalu yang 100 sisanya sekolah di mana?" keluh Arbainah saat ditemui wartawan, Senin kemarin. Sungai Andai memang tercatat sebagai kelurahan dengan pertumbuhan penduduk tercepat di Kota Banjarmasin. Namun, pembangunan infrastruktur pendidikan tidak berbanding lurus dengan ledakan jumlah warga.
Data menunjukkan lonjakan dramatis anak usia sekolah dasar di Banjarmasin. Dari 31 ribu anak pada 2020, angka ini melonjak menjadi 41 ribu pada tahun ini.
Ketua DPRD Kota Banjarmasin, Rikval Fachruri, menyatakan keprihatinannya dan mendesak Pemkot segera menambah sekolah dasar di wilayah tersebut. "Penduduknya makin banyak. Mau tidak mau sekolah juga harus ditambah," tegas politikus Partai Golkar itu.
Rikval mengungkapkan pihaknya akan segera menggelar koordinasi dengan Dinas Pendidikan Banjarmasin untuk mempercepat pembangunan SDN baru di Sungai Andai.
"Untuk SMP, bisa disiasati dengan penambahan ruang kelas. Tapi SDN sudah sangat urgen," tegasnya. Menurutnya, persoalan ini bukan sekadar masalah fasilitas, melainkan menyangkut hak fundamental anak untuk memperoleh pendidikan dasar yang layak. (*)