BANJARMASIN - HNA bersama putrinya MAP baru saja pulang dari terapi speech delay di Jalan Perdagangan, Banjarmasin Utara, Rabu (9/7). Sekitar pukul 15.30 Wita, mereka melintasi Jembatan Patih Masih.
Tak ada firasat buruk. Tiba-tiba, seutas benang layang-layang menyambar. Melukai mulut bocah 7 tahun itu. Sempat pula mengenai HNA, namun terlindungi oleh jilbabnya. Detik-detik kejadian itu diceritakan suami HNA, FR. "Benangnya nyangkut di mulut anak saya. Istri saya juga kena, tapi terlindungi jilbab," tutur FR.
Adapun MAP mengalami pendarahan akibat luka robek di mulut. Ia dilarikan ke Rumah Sakit KIA Annisa di Jalan Jafri Zamzam, namun rumah sakit tersebut tidak bisa menangani. MAP lalu dirujuk ke Rumah Sakit Suaka Insan. Namun, dokter menyatakan anak itu perlu menjalani operasi. Karena keterbatasan biaya, FR akhirnya membawa anaknya ke RSUD Ansari Saleh.
"Saat ini masih menunggu untuk operasi," ujar FR. Siapa pemilik layangan celaka itu tak diketahui. Saat kejadian, banyak orang di sekitar jembatan. Kasus ini pun telah dilaporkan ke Polsek Banjarmasin Barat.
Warga setempat, Asruddin menyebut sehari sebelumnya seorang perempuan juga terjatuh dari sepeda motor akibat tersangkut benang layangan. "Benangnya putus, melintang di jalan. Korban jatuh karena tersangkut di leher," ujarnya.
Warga lain, Khairani (47) menuturkan, bukan hanya benang yang membahayakan, tetapi juga anak-anak yang berlarian mengejar layangan putus di jalan raya.
"Kalau ada layangan putus, mereka langsung rebutan. Pakai tongkat panjang, sekitar 1,5 meter. Kadang sampai ke tengah jalan," tuturnya. Meski sudah berkali-kali ditegur warga, mereka tidak menggubris. Aktivitas bermain layangan yang semestinya menjadi hiburan berubah menjadi ancaman bagi keselamatan. (*)