BANJARBARU - Pemkab Banjar menaikkan status Siaga Darurat Karhutla (Kebakaran Hutan dan Lahan). Keputusan ini diumumkan dalam rapat koordinasi penanggulangan bencana Karhutla 2025 di Hotel Roditha Banjarbaru, Senin (11/8) siang.
Bupati Banjar, Saidi Mansyur menyebut langkah itu diambil menyusul terdeteksinya 165 titik api dengan total area terbakar mencapai 40 hektare sejak awal tahun. “Hasil rakor diharapkan bisa dijalankan dengan baik oleh seluruh pihak terkait. Karena karhutla menjadi perhatian serius,” ujarnya.
Menurutnya, karhutla selalu menjadi tantangan serius setiap musim kemarau. Tidak hanya merusak ekosistem darat, juga berdampak pada udara, transportasi, ekonomi, hingga kesehatan masyarakat. Jadi, diperlukan sinergi antar pemerintah daerah, provinsi, dan seluruh stakeholder untuk pencegahan dini dan edukasi kepada masyarakat. “Satgas harus aktif melakukan penjagaan dini dan promotif, menyampaikan pesan ke masyarakat agar bersama-sama mencegah kebakaran,” tegasnya.
Plt Kalak BPBD Banjar, Yayan Daryanto mengatakan status Siaga ini memang perlu diberlakukan, meski cuaca sekarang masih dibantu hujan. “Walaupun kemarau basah, tetap kita siapkan status Banjar hari ini sebagai status Siaga,” ujarnya.
Sebagai langkah lanjutan, BPBD Banjar akan mendirikan posko di titik-titik rawan karhutla, khususnya di daerah yang memiliki banyak hotspot seperti Kecamatan Paramasan dan Cintapuri.
Wilayah-wilayah rawan karhutla di Kabupaten Banjar, kata Yayan, umumnya berada di kawasan hutan dan lahan gambut. Ini sangat rentan terbakar saat musim kemarau. “Kita akan melakukan pemantauan intensif dan edukasi masyarakat, guna mencegah meluasnya kebakaran dan menekan jumlah titik api yang muncul,” simpulnya. (*)