kalimantan-selatan

Helikopter PK-RGH Hilang Kontak di Tanah Bumbu, Awak 8 Orang, Pencarian dari Darat dan Udara

Selasa, 2 September 2025 | 15:23 WIB
HILANG: Kontak helikopter terakhir di Air Terjun Mandin Damar Mantewe Tanah Bumbu.

BANJARBARU – Sebuah helikopter dengan kode registrasi PK-RGH dilaporkan hilang kontak saat melintasi wilayah udara Kecamatan Mantewe, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan (Kalsel), Senin (1/9/2025).

Helikopter jenis BK117-D3 milik maskapai Eastindo Air itu berangkat dari Bandara Gusti Sjamsir Alam, Kotabaru, menuju Palangkaraya, Kalimantan Tengah. Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Banjarmasin melalui Koordinator Lapangan Teguh membenarkan kabar hilangnya helikopter tersebut. "Sudah masuk di kantor infonya. Upaya pencarian sedang dalam tahap proses. Doakan bisa ditemukan secepatnya dan proses evakuasi bisa berjalan lancar," ujarnya.

Laporan awal yang diterima Basarnas menyebut, kontak terakhir helikopter berada di sekitar Air Terjun Mandin Damar pada koordinat 3°6'54.58"S 115°41'21.62"E, sekitar 71,5 kilometer dari Unit Siaga SAR (USS) Batulicin.

Pencarian di lokasi itu dilakukan dengan perkiraan waktu tempuh tujuh jam dari Batulicin. Helikopter membawa delapan orang di dalamnya, termasuk pilot dan kru. Mereka adalah Capt Haryanto, Eng Hendra, Mark Werren, Yudi Febrian, Andys Rissa Pasulu, Santha Kumar, Claudine Quito, dan Iboy Irfan Rosa.

Hingga kini, seluruh penumpang berstatus dalam pencarian. Kronologi sementara menunjukkan, helikopter berangkat dari Kotabaru pukul 08.46 WITA dengan perkiraan tiba di Palangkaraya pukul 10.15 WITA.

Kontak terakhir tercatat pukul 08.54 WITA dengan petugas radio VICEF Bandara Kotabaru. Informasi tersebut langsung diteruskan ke AirNav Banjarmasin dan Kantor SAR Banjarmasin.

Operasi SAR melibatkan 40 personel gabungan dari Basarnas, Pos SAR Kotabaru, USS Batulicin, dan Brimob Tanah Bumbu. Tim dilengkapi sejumlah kendaraan taktis, peralatan navigasi, komunikasi, hingga perlengkapan evakuasi. Pencarian terkendala medan hutan lebat dan keterbatasan komunikasi. Koordinasi lintas instansi juga dilakukan dengan Polda Kalsel, Korem 101/Antasari, BPBD Kalsel, Lanud Syamsuddin Noor, dan AirNav Batulicin serta Banjarmasin. Cuaca di lokasi pencarian dilaporkan cerah berawan.

Kepala Basarnas Banjarmasin, I Putu Sudayana mengatakan titik terakhir kontak berada sekitar 4 kilometer dari Air Terjun Mandin Damar di koordinat 3°6’54.58″S, 115°41’21.62″E. “Jaraknya sekitar 71,5 kilometer dari Unit Siaga SAR Batulicin, dengan waktu tempuh darat sekitar tujuh jam,” ujarnya saat dikonfirmasi di kantornya.

Begitu menerima laporan hilangnya helikopter, Basarnas langsung melakukan koordinasi dengan berbagai pihak. Mulai dari Lanud Sjamsuddin Noor, Polda Kalsel, BPBD Provinsi, hingga perusahaan operator helikopter Eastindo Air.

“Koordinasi juga dilakukan dengan Polda Kalimantan Tengah (Kalteng) yang mengarahkan satu helikopter Dirpolairud untuk membantu pencarian. 

Ia menegaskan bahwa proses pencarian dalam peristiwa ini dilakukan lewat dua jalur, udara dan darat.

Dari udara, Basarnas bekerja sama dengan BPBD dan BNPB untuk mengerahkan satu unit pesawat milik BNPB yang biasa digunakan untuk penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla). (*)

 

 

Terkini

Kabupaten Banjar Sumbang Kasus HIV Tertinggi di Kalsel

Jumat, 12 Desember 2025 | 11:10 WIB