kalimantan-selatan

KNKT Target 12 Bulan Sudah Ada Hasil dari Black Box Helikopter yang Jatuh di Tanah Bumbu Kalsel

Sabtu, 6 September 2025 | 10:40 WIB
KOTAK HITAM: Investigator KNKT bersama tim SAR gabungan memperlihatkan kotak hitam helikopter PK-RGH BK117-D3 milik Eastindo Air di Lanud Syamsudin Noor, Banjarbaru, Jumat (5/9/2025). (Basarnas Banjar

BANJARBARU – Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) akan menginvestigasi isi kotak hitam (black box) helikopter PK-RGH BK117-D3 milik Eastindo Air yang jatuh di kawasan hutan lindung Desa Emil Baru, Kecamatan Mantewe, Kabupaten Tanah Bumbu.

Hal itu diungkapkan Investigator Keselamatan Udara KNKT Ony Soerjo Wibowo di VIP Lanud Syamsudin Noor, Jumat (5/9). Meski black box ditemukan dalam kondisi terbakar dan sebagian komponennya terpisah, KNKT berupaya mengekstrak data dari memori yang disebut Crash Survivable Memory Unit (CSMU).

“Itu semacam flash disk yang dilindungi baja dan tahan api. Harapannya saat dibuka isinya masih utuh. Nanti akan ditempatkan pada Golden Chassis agar data bisa diunduh,” ucapnya.

Menurut Ony, kotak hitam tersebut berisi Cockpit Voice Recorder (CVR) dan Flight Data Recorder (FDR) yang terintegrasi dalam satu perangkat atau dikenal dengan CVDR. Data yang terekam baru bisa dipastikan setelah melalui proses analisis.

Sesuai aturan, KNKT wajib menerbitkan Preliminary Report dalam 30 hari sejak kejadian. Laporan awal itu berisi fakta yang dihimpun dari lokasi kejadian, Basarnas, serta unsur SAR gabungan.

"Dalam waktu 12 bulan kami juga harus menerbitkan laporan akhir. Namun kadang proses pengujian memerlukan waktu lebih dari setahun,” jelas Ony. KNKT berharap seluruh tahapan berjalan lancar sehingga data penerbangan bisa segera diperoleh. “Kami mohon doa masyarakat agar laporan akhir bisa diterbitkan sesuai tenggat,” tutup Ony. (*)

Terkini

Kabupaten Banjar Sumbang Kasus HIV Tertinggi di Kalsel

Jumat, 12 Desember 2025 | 11:10 WIB