BANJARMASIN – Meski dipastikan dikerjakan mulai tahun ini, hanya satu saja ditangani Pemprov Kalsel dari tiga titik ruas jalan alternatif Banjarbaru-Batulicin yang dinilai titik rawan kecelakaan. “Untuk trase di Kelok 12 dan Gunung Papua ditangani Balai Jalan (Balai Pelaksana Jalan Nasional Wilayah Kalimantan, red),” terang Plt Kepala Bidang Bina Marga PUPR Kalsel, Robby Cahyadi.
Bina Marga Dinas PUPR Kalsel akan mengubah trase jalan hingga satu kilometer. Dari kelokan tajam yang merupakan turunan, akan diubah menjadi jalan lurus. “Desainnya seperti itu. Ini untuk menghindari kecelakaan yang sangat rawan di trase tersebut,” paparnya.
Meski demikian, untuk bisa mengubah bentuk jalan tersebut, pihaknya masih menunggu izin dari Kementerian Kehutanan. “Karena kawasan tersebut adalah hutan. Kami masih menunggu izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan (IPPKH) dari Kementerian Kehutanan. Kalau sudah beres akan langsung dikerjakan,” terangnya.
Robby menambahkan, dari hasil kaji ulang terhadap trase jalan tersebut, ada beberapa bagian jalan yang dinilai membahayakan keselamatan pengguna jalan.
“Dari kesimpulan secara teknis, baik dari sisi kelandaian maupun tikungan, perlu dilakukan modifikasi,” jelasnya. Paling banyak terjadi pada Agustus. Titik kejadiannya di sekitar wilayah Bunglai, Gunung Papua, dan Kelok 12.
Mayoritas kecelakaan adalah kendaraan roda empat yang tergelincir atau terjun ke jurang. Jalur ini semakin rawan ketika di malam hari. Apalagi jika cuaca tidak bersahabat. Kepala Dinas Perhubungan Kalsel, Fitri Hernadi menerangkan untuk mengantisipasi terjadinya kecelakaan, pihaknya juga akan menambah fasilitas keselamatan jalan tahun ini.
Tak hanya memasang rambu, juga penerang jalan. Meski sudah ada rencana menambah fasilitas keselamatan jalan tersebut, pihaknya masih menunggu realisasi penanganan jalan yang dilaksanakan oleh PUPR Kalsel. “Nanti berbarengan dengan penanganan yang dilaksanakan. Termasuk pengurusan sejumlah perizinan terkait jalan yang masuk kawasan hutan di sana,” ujar Fitri.
Sebelumnya, pada Maret lalu, Komisi III DPRD Kalsel mendatangi Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina Marga Kementerian PUPR untuk meminta bantuan penanganan ruas jalan tersebut.
Kedatangan mereka untuk mendorong pembiayaannya melalui APBN. Dari kunjungan tersebut, Komisi III mendapat kabar bagus. Pemerintah pusat menjanjikan akan membantu pembiayaan perbaikan.
“Penanganan ruas jalan yang rawan di Jalan Batulicin-Banjarbaru sudah ada kejelasan. Pertengahan September 2025, insya Allah dokumen perencanaannya selesai. Sehingga tahun 2026, bisa mulai dikerjakan,” kata Wakil Ketua DPRD Kalsel, Kartoyo.
Demi penanganan ruas jalan ini, pemerintah pusat rencananya akan menggelontorkan anggaran sebesar Rp400 miliar. Direktur Jenderal Bina Marga, Roy Rizali Anwar menegaskan pembangunan jalan ini menerapkan pola kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah.
“Pemerintah daerah menyiapkan dana APBD untuk desain dan sebagian konstruksi. Sementara sisanya akan ditanggung pemerintah pusat,” terang Roy. (*)