BANJARMASIN — Kapal patroli milik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjarmasin yang mestinya siaga di sungai, justru dibiarkan karam perlahan. Badan kapal mulai tenggelam dan berlumut. Pemandangan memprihatinkan itu disaksikan Wali Kota Banjarmasin, Muhammad Yamin saat meninjau Sungai Martapura di kawasan belakang Balai Kota.
“Saya lihat sudah lama diam di sini dan dibiarkan begitu saja, seakan-akan tidak ada pemilik. Padahal ini milik BPBD,” sesalnya. Informasi yang diterima politikus Partai Gerindra ini, kapal hibah dari pemerintah pusat tersebut dibiarkan terbengkalai karena mesinnya rusak dan lambungnya bocor. Alhasil, tak lagi bisa difungsikan.
Padahal, ujar dia, kondisi rusak bukan alasan untuk membiarkan aset negara terbengkalai begitu saja. Jika dirawat dan diperbaiki, kapal ini masih sangat mungkin beroperasi kembali.
“Kapal ini sangat bermanfaat untuk evakuasi dan penanganan bencana di sungai. Kota kita dikelilingi permukiman bantaran, jadi seharusnya kapal seperti ini dijaga baik-baik,” tegasnya.
Yamin juga menyoroti minimnya perhatian terhadap aset daerah, termasuk infrastruktur pendukung. Ia mencontohkan, kapal patroli ini tidak memiliki shelter atau dermaga khusus, sehingga selama ini hanya ditambatkan begitu saja, terpapar hujan dan panas setiap hari.
Kondisi tersebut menjadi peringatan serius bagi Pemko Banjarmasin untuk lebih memperhatikan pengelolaan aset. “Bukan hanya kapal, tapi juga tanah dan aset lainnya harus kita jaga. Ke depan hal ini akan kita benahi agar tak terulang,” pungkas Yamin. (*)