kalimantan-selatan

Bank Kalsel Akui Kesalahan Teknis Input Data Dana Mengendap yang Dikaitkan dengan Pemko Banjarbaru

Senin, 27 Oktober 2025 | 11:45 WIB
PELAYANAN: Bank Kalsel berkomitmen memberikan layanan perbankan terbaik. (Foto:Bank Kalsel)

BANJARMASIN – Menanggapi pemberitaan mengenai informasi dana mengendap sebesar Rp5,165 triliun yang dikaitkan dengan Pemerintah Kota (Pemko) Banjarbaru, Bank Kalsel menyampaikan klarifikasi resmi. Pihak bank memastikan bahwa informasi tersebut bersumber dari kekeliruan teknis dalam penginputan data perbankan, bukan kondisi aktual saldo rekening Pemerintah Daerah.

Bank Kalsel secara terbuka mengakui telah terjadi kesalahan administratif, khususnya dalam pengisian sandi Golongan Nasabah pada sistem Antasena LBUT-KI (Laporan Bulanan Terintegrasi Bank Umum-Kelayakan Investasi).

Baca Juga: Klarifikasi Pemko Banjarbaru: Dana Mengendap Rp5,1 Triliun Ternyata Milik Pemprov Kalsel, Salah Catat di Bank Kalsel

"Kekeliruan ini menyebabkan beberapa rekening Pemerintah daerah terinput pada kategori yang tidak sesuai, tanpa memengaruhi status kepemilikan maupun nilai saldo sebenarnya," terang pihak Bank Kalsel dalam pernyataan resminya.

Adapun total rekening yang terdampak kesalahan input ini sebanyak 13 fasilitas dengan total saldo Rp4,746 triliun, yang seluruhnya tetap tercatat dan terkelola dengan aman di Bank Kalsel. Bank Kalsel menegaskan bahwa kesalahan yang terjadi murni kesalahan administrasi dan dananya tetap tercatat aman di Bank Kalsel.

Tindak Lanjut dan Komitmen Korektif

Sebagai bentuk tanggung jawab dan komitmen profesional, Bank Kalsel telah mengambil langkah-langkah korektif sebagai berikut:

Melakukan klarifikasi dan koreksi langsung kepada Bank Indonesia selaku regulator perbankan, sebagai tindak lanjut atas kekeliruan penginputan yang terjadi.

Melaksanakan sinkronisasi data dan koordinasi bersama Kementerian Keuangan, Kementerian Dalam Negeri, serta Pemerintah Kota Banjarbaru untuk memastikan kesesuaian data.

Direktur Utama Bank Kalsel, Fachrudin, menegaskan komitmen pihaknya untuk menjaga kepercayaan publik melalui tata kelola yang transparan dan akurat.

“Kami menyadari pentingnya keakuratan data dan pelaporan bagi kepercayaan publik. Karena itu, kami segera mengambil langkah korektif, melakukan klarifikasi kepada Bank Indonesia, dan menyelaraskan data dengan pihak terkait,” ujar Fachrudin.

Ia memastikan seluruh laporan keuangan Bank Kalsel mencerminkan kondisi yang valid, akurat, serta dapat dipertanggungjawabkan. Bank Kalsel juga mengapresiasi kerja sama semua pihak yang telah membantu proses klarifikasi ini, dan berkomitmen untuk terus memperkuat keandalan sistem pelaporan keuangan. (*)

Terkini

Kabupaten Banjar Sumbang Kasus HIV Tertinggi di Kalsel

Jumat, 12 Desember 2025 | 11:10 WIB