kalimantan-selatan

Load Factor 75 Persen! Penerbangan Banjarmasin–Kuala Lumpur Buktikan Daya Tarik Pasar Internasional Kalsel Kuat

Senin, 24 November 2025 | 15:15 WIB
Air Asia berada di landasan pacu Bandara Syamsudin Noor (KEMENHUB)

BANJARBARU – Tingkat keterisian penumpang (load factor) penerbangan internasional rute Banjarmasin–Kuala Lumpur (BDJ–KUL) dilaporkan mencapai angka yang sangat positif, yaitu 75 persen, sejak rute tersebut kembali beroperasi di Bandara Internasional Syamsudin Noor. Capaian ini dinilai menjadi indikator kuat kembalinya gairah penerbangan internasional di Kalimantan Selatan (Kalsel).

Kepala Dinas Perhubungan Kalimantan Selatan, M. Fitri Hernadi, mengatakan angka load factor 75 persen merupakan bukti solid bahwa penerbangan internasional di bandara Kalsel memiliki daya tarik pasar yang kuat.

"Ini bukti bahwa penerbangan internasional di bandara kita punya daya tarik pasar yang kuat," ujarnya kepada Radar Banjarmasin, Jumat (21/11) malam.

Fitri menegaskan bahwa capaian ini menjadi sinyal kuat bahwa harapan masyarakat dan Pemerintah Provinsi Kalsel agar penerbangan internasional tetap eksis mulai terwujud. Tren positif ini diharapkan dapat menarik lebih banyak maskapai internasional untuk membuka rute ke Banjarmasin.

“Ini harapan yang harus dijaga. Kita ingin semakin banyak wisatawan berkunjung ke Kalsel, sekaligus menarik investor agar ekonomi daerah semakin tumbuh,” tegasnya.

Menurut Fitri, konektivitas langsung menuju Kuala Lumpur memiliki nilai strategis karena Kuala Lumpur berfungsi sebagai hub internasional, yang secara efektif menghubungkan Kalimantan Selatan dengan berbagai negara. Konektivitas ini juga menjadi solusi bagi jemaah umrah asal Kalsel yang banyak memanfaatkan penerbangan AirAsia melalui Kuala Lumpur.

“Kita melihat antusiasme masyarakat sangat besar. Semoga tidak hanya AirAsia yang beroperasi di Bandara Syamsudin Noor, tetapi juga maskapai internasional lainnya bisa masuk dan membuka lebih banyak pilihan perjalanan,” kata Fitri.

Optimis Dorong Ekonomi Daerah
Dengan meningkatnya mobilitas udara internasional, Fitri optimistis interaksi antara masyarakat, wisatawan, dan investor akan semakin intens. Hal ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi Kalimantan Selatan secara signifikan.

Di sisi lain, Dinas Perhubungan Kalsel melihat momentum libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) serta peringatan 5 Rajab sebagai peluang strategis untuk mendatangkan lebih banyak wisatawan mancanegara dan menjaga load factor tetap tinggi. (*)

Terkini

Kabupaten Banjar Sumbang Kasus HIV Tertinggi di Kalsel

Jumat, 12 Desember 2025 | 11:10 WIB