kalimantan-selatan

Teror Kera Liar di Martapura Meluas, Korban Bertambah Jadi Enam Orang

Senin, 1 Desember 2025 | 12:44 WIB
DIVAKSIN: Kai Gumbari, korban gigitan monyet liar di Aluh-Aluh harus mendapat vaksin rabies (POLSEK ALUH-ALUH)

MARTAPURA – Teror serangan kera liar di Kecamatan Aluh Aluh, Kabupaten Banjar, semakin mengkhawatirkan. Jumlah warga yang menjadi korban gigitan kera bertambah menjadi enam orang, meliputi empat anak dan kini dua orang dewasa.

Kasus terbaru menimpa seorang perempuan dewasa di kawasan Simpang Warga Dalam pada Sabtu (29/11/2025). Korban dewasa lain adalah Kai Gumbari (63) yang digigit pada Senin (25/11).

Kapolsek Aluh Aluh, Ipda Deden Lesmana, membenarkan adanya penambahan korban. “Di wilayah hukum Polsek Aluh-Aluh total korban sudah enam orang. Empat anak dan dua dewasa,” ujarnya kepada Radar Banjarmasin, Minggu (30/11) sore.

Deden menyebut, Polsek bahkan harus membujuk Kai Gumbari agar bersedia dibawa ke puskesmas untuk mendapatkan vaksin anti-rabies. "Alhamdulillah beliau mau kami antar untuk berobat,” jelas Deden.

Dengan bertambahnya korban—di mana salah satu korban anak sebelumnya harus menerima delapan jahitan di kaki—Polsek Aluh Aluh memperluas koordinasi hingga tingkat provinsi. Mereka menggandeng BKSDA Kalsel dan Tim Animal Rescue Banjarmasin yang memiliki kemampuan teknis dalam menangani satwa agresif.

“Mereka punya peralatan khusus untuk pembiusan hewan liar, seperti senapan bius,” terang Deden, menandakan upaya penanganan akan segera dilakukan secara profesional.

Anggota Tim Animal Rescue, Andy Putera, membenarkan bahwa pihaknya tengah memetakan pergerakan kera liar sambil menunggu instruksi resmi. “Secepatnya akan kita tindak lanjuti agar tidak ada tambahan korban lagi,” ucapnya.

Adapun empat korban anak yang diserang lebih dulu pada 18 November 2025 adalah Norzaina (6), Ahmad Salman (6), Nur Azkia Shafira (2), dan bayi satu bulan, Muhammad Juhdi Yanor.

Polsek mengimbau warga untuk meningkatkan kewaspadaan, termasuk menakuti kera dengan suara keras seperti klakson atau kaleng berisi batu. Warga juga diminta menutup rumah rapat-rapat serta menyimpan makanan dan sampah di tempat tertutup agar tidak memancing kedatangan satwa liar.

“Jika ada satwa masuk permukiman, segera laporkan agar dapat ditangani sebelum menimbulkan korban baru,” tegas Deden. (*)

Terkini

Kabupaten Banjar Sumbang Kasus HIV Tertinggi di Kalsel

Jumat, 12 Desember 2025 | 11:10 WIB