kalimantan-tengah

Internal Golkar Bersaing, Berebut Jadi Pendamping Taufiq Mukri

Selasa, 11 Juni 2019 | 12:24 WIB

Lebih lanjut Arsyad mengatakan, saat ini parpol masih sibuk mempersiapkan kelengkapan persyaratan untuk anggota dewan terpilih. Setelah itu rampung, baru bicara tentang pencalonan pilkada.

”Jadi, saat ini masih fokus menyelesaikan tahapan ini dulu belum sampai ke pembicaraan pencalonan bupati,” ujarnya.

Lebih lanjut Arsyad mengakui, apabila mencalonkan diri, sebenarnya ingin menjadi posisi nomor satu, alias calon bupati. Apalagi masyarakat yang mendorongnya maju juga ingin dia di jadi cabup.

”Inginnya nomor satu. Untuk pasangan calonnya kita lihat nanti, karena Partai Golkar itu memiliki mekanisme penjaringan dalam penentuan pencalonan,” ujarnya.

Kendati demikian, apabila nantinya dia ditakdirkan bergandengan dengan Taufiq Mukri sebagai calon wakil, Arsyad mengaku siap. ”Kalaupun takdirnya bersama Pak Taufik, pasti nomor dua, karena beliau sudah menjabat dua periode. Tidak mungkin menjadi nomor dua lagi. Insya Allah saya siap,” tegasnya.

Mengenai kesiapan anggaran, Arsyad enggan bersuara. Menurutnya, setiap calon yang memutuskan siap maju mencalonkan diri, jelas memerlukan biaya baik untuk sosialisasi maupun tahapan kampanye.

”Enggak banyak. Kami tidak bisa menyebut angka. Memang pesta demokrasi perlu biaya, soal berapa besarannya itu relatif,” ujarnya.

Sebelumnya, Supriadi juga percaya diri akan berpasangan dengan Taufiq Mukri. ”Memang banyak aspirasi dan kesamaan antara saya dengan Pak Taufiq. Beliau orang paling berpengalaman di birokrasi. Tidak perlu diragukan lagi serta memiliki basis massa yang jelas,” katanya pekan lalu. (hgn/ign)

Halaman:

Tags

Terkini