• Minggu, 21 Desember 2025

Insiden Keracunan Satu Keluarga di Sebabi Sampit, Dua Korban Meninggal Dunia, Dugaan Uap Merkuri Ditelusuri

Photo Author
- Senin, 15 Desember 2025 | 08:51 WIB
Ilustrasi keracunan
Ilustrasi keracunan

SAMPIT – Insiden keracunan yang menimpa lima anggota keluarga di Desa Sebabi, Kecamatan Telawang, Kotawaringin Timur, masih diselidiki intensif oleh pihak kepolisian. Dua korban dilaporkan meninggal dunia, sementara satu anak masih dirawat intensif di Ruang ICU.

Korban balita, SNMS (13 bulan), yang sempat dirawat di IGD RSUD dr. Murjani Sampit sejak Minggu (7/12), dikabarkan meninggal dunia pada Senin (8/12) pukul 04.05 WIB. Tiga hari kemudian, nenek SNMS, Fat (44), juga meninggal dunia pada Kamis (11/12) pukul 19.40 WIB saat dirawat di Ruang Rawat Inap Cempaka.

Baca Juga: Satu Keluarga di Sebabi Keracunan Setelah Santap Roti Bakar dan Es Teler, Satu Meninggal Dunia

Sementara itu, dua korban lainnya, Aju  (46), sudah diperbolehkan pulang pada Senin (8/12). Korban Hab (17), yang saat kejadian dalam kondisi hamil dan inpartu (siap melahirkan), telah berhasil melahirkan pada Rabu (10/12) pukul 05.25 di Ruang Bersalin.

Kepala Bidang Pelayanan Medik RSUD dr. Murjani Sampit, dr. Anggun Iman Hernawan Sp. Okupasi, mengonfirmasi perkembangan kondisi korban:

"Kondisi ibu dan bayinya sehat dan boleh pulang 11 Desember 2025. Sedangkan, pasien lain bernama Nur Azmya Aira (6) yang juga korban keracunan masih dalam perawatan intensif di Ruang ICU dengan kondisi masih dalam observasi ketat," kata dr. Anggun, Sabtu (13/12).

???? Polisi Selidiki Dugaan Keracunan Merkuri
Camat Telawang, Deddy Jauhari, mengungkapkan adanya kejanggalan dalam kasus keracunan ini. Hasil pemeriksaan laboratorium pada sampel makanan (roti dan es teler) yang diduga dikonsumsi korban hanya menunjukkan sedikit kandungan bakteri yang tidak cukup menjadi pemicu keracunan massal.

“Informasi yang beredar bahwa korban memakan roti dan es teler, tetapi keluarga itu saja yang keracunan. Itu yang membingungkan,” kata Deddy.

Dugaan lain yang muncul dan sedang diselidiki polisi adalah bahwa keracunan ini disebabkan oleh uap merkuri (air raksa) yang biasa digunakan dalam kegiatan pengolahan emas.

Deddy menyebutkan adanya informasi dari warga sekitar bahwa keluarga korban bekerja sebagai pendulang dan pengumpul emas, dan proses pengolahan emas itu dilakukan di rumah mereka.

"Infonya korban yang keracunan itu bekerja mendulang emas, proses itu dilakukan di rumah menurut tetangganya. Ini masih dugaan belum ada bukti kuat, pihak keluarga juga tertutup sehingga informasi yang beredar masih dugaan saja,” tandasnya.(hgn)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

X