kalimantan-tengah

Di Kabupaten Ini, Habiskan Puluhan Miliar untuk Perbaikan Jalan

Indra Zakaria
Selasa, 27 Februari 2024 | 17:00 WIB
DIASPAL: Kabid Bina Marga Dinas PUPRKP bersama Kasi Jalan dan Pengawas Teknis memantau perbaikan di Jalan HM Arsyad yang rusak parah, Jumat (19/11). (HENY/RADAR SAMPIT)

 

Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) menghabiskan anggaran sekitar Rp43 miliar untuk penanganan titik jalan sepanjang 2023. Ruas itu tersebar di dalam Kota Sampit maupun luar kota. ”Tahun 2023 lalu, kami telah menangani 114 ruas jalan dengan panjang total 45,6 km dan 66 (jalan) gang dengan panjang kurang lebih 8,5 km,” kata Kepala Dinas Sumber Daya Air Kotim Mentana Dhinar Tistama, Senin (26/2/2024).

Mentana menuturkan, anggaran yang digunakan untuk rekonstruksi jalan dan gang mencapai Rp43 miliar lebih. Beberapa di antaranya jalan di Desa Cempaka Mulia Timur, Jalan Ki Hadjar Dewantara, dan Jalan Bromo. ”Jalan yang diprioritaskan adalah jalan yang rusak dan membahayakan pengguna jalan, serta berdampak pada inflasi,” ujarnya. Menurut Mentana, pengerjaan rekonstruksi jalan di Kotim belum optimal karena keterbatasan anggaran. Kemudian, tahun 2022-2023, Pemkab Kotim memiliki kewajiban melunasi utang daerah dan hal lainnya yang dinilai lebih prioritas.

Baca Juga: Sakit Hati Ditagih Utang, Paman Bunuh Keponakan hingga Bakar Rumah Korban

Oleh sebab itu, pengerjaan rekonstruksi jalan dilakukan bertahap dengan menentukan skala prioritas. Sebagian besar ruas jalan dan gang yang diperbaiki berlokasi di kecamatan dalam kota, yakni Baamang dan Mentawa Baru Ketapang. ”Untuk dalam kota kami memprioritaskan jalan-jalan utama. Artinya, kami memelihara jalan yang ada agar tetap dalam kondisi yang baik dan meminimalkan potensi bahaya dan ketidaknyamanan pengguna jalan, serta untuk pengendalian inflasi,” jelasnya. Sejak awal kepemimpinan pasangan Halikinnor-Irawati, yakni dari tahun 2021 hingga 2023, tercatat sudah 379 ruas jalan dengan panjang total 151,6 km dan 248 gang dengan panjang total 24 km yang ditangani. Mentana menambahkan, tahun ini pihaknya merencanakan rekonstruksi 207 ruas jalan dan gang, baik di daerah dalam kota maupun luar kota. Salah satu yang menjadi prioritas Jalan Simpang Kalang yang menghubungkan akses dari jalan provinsi menuju Kecamatan Antang Kalang. Hal itu tak lepas dari arahan Bupati Kotim Halikinnor yang menginginkan agar Jalan Simpang Kalang segera diperbaiki, karena kondisi jalan yang berupa tanah dan sebagian berbatu sangat memprihatinkan.

Terlebih jika diguyur hujan, sebagian titik akan becek dan berlumpur, sehingga sangat sulit dilalui kendaraan bermotor. ”Kerusakan jalan itu ada tingkatannya, rusak ringan, sedang, dan berat. Sedangkan di sana itu sudah masuk rusak berat. Makanya menjadi prioritas untuk segera ditangani,” ucapnya.

Dia menjelaskan, rekonstruksi Jalan Simpang Kalang diutamakan agar fungsional dulu, sedangkan pengaspalan dilakukan bertahap. Pasalnya, anggaran Rp14 miliar hanya cukup untuk pengaspalan sepanjang 3,9 km, sedangkan Jalan Simpang Kalang dari Desa Tumbang Kalang ke Kecamatan Antang Kalang sepanjang sekitar 9 km. ”Untuk sisanya nanti pasti kami usulkan, tapi melihat kondisi anggarannya. Target kami, konektivitas jalan antar kecamatan dan jalan provinsi di sana bisa tercapai,” ujarnya. Selain untuk kelancaran dan kenyamanan mobilitas masyarakat, rekonstruksi Jalan Simpang Kalang diharapkan membawa dampak positif terhadap perekonomian, khususnya menekan inflasi.

Biasanya medan jalan yang sulit membuat harga barang maupun jasa menjadi lebih mahal. Begitu pula di Kecamatan Antang Kalang. Setelah jalan tersebut diperbaiki dan lalu lintas lebih lancar, diharapkan harga barang maupun jasa bisa lebih murah. ”Dengan jalan ini diperbaiki dan konektivitas lancar, diharapkan mampu menekan biaya, khususnya mengurangi tingkat inflasi dan lainnya,” katanya. Mentana melanjutkan, rekonstruksi Jalan Simpang Kalang akan melibatkan pihak ketiga. Saat ini pihaknya sedang menyiapkan dokumen untuk lelang. Kemudian, pada Maret 2024 lelang proyek rekonstruksi jalan tersebut akan dibuka. Setelah itu baru direncanakan untuk waktu pengerjaannya. Dia menambahkan, Jalan Simpang Kalang sebelumnya sempat beberapa kali diperbaiki, tapi sudah cukup lama. Selain itu, belum signifikan dan anggarannya terbilang kecil, sekitar Rp1-2 miliar. Dengan anggaran yang lebih besar dan pengerjaan yang lebih matang kali ini, dia berharap daya tahan jalan akan lebih lama. (ang/ign)

Tags

Terkini