Dinamika politik menjelang pemilihan kepala daerah November mendatang bergerak dinamis. Setelah sejumlah nama bermunculan untuk jadi penantang petahana Pilkada Kotim, Halikinnor justru digadang-gadang untuk naik level, bertarung memperebutkan kursi Gubernur-Wakil Gubernur Kalteng. Pemerhati politik dan kebijakan publik sekaligus praktisi hukum di Kotim, Bambang Nugroho mengatakan, Halikinnor yang masih menjabat sebagai Bupati Kotim aktif layak maju dalam pemilihan gubernur.
Baca Juga: Di Pilgub Kalteng 2024, Nadalsyah Siap Maju
”Kalau melihat dari sisi historis politik, Halikinnor memang harusnya naik level ke Kalteng satu, karena sejarah mencatat Halikinnor memiliki trah memimpin Kalteng dari Asmawi Agani. Selain itu, Halikinnor mesti membuat sejarah bahwa Gubernur dan Wakil Gubernur Kalteng harus ada dari Kotim,” katanya, Kamis (14/3/2024). Menurut Bambang, Halikinnor layak didorong maju bukan tanpa alasan. Rekam jejaknya sebagai Bupati Kotim dengan berbagai prestasi yang diperoleh sudah jadi modal. Apalagi Kotim jadi penentu suara dalam Pilkada Kalteng.
Baca Juga: Ada Lima Figur Kuat Maju Pilgub Kalteng, Siapa Saja Mereka...?
”Di sisi lain, Pak Halikinnor satu-satunya bupati definitif saat ini yang sudah dikenal seluruh daerah di Kalimantan Tengah. Pengalamannya memimpin Kotim dengan latar belakang birokrat tidak usah kita ragukan lagi,” tegasnya. Bambang melanjutkan, sejumlah calon lain yang digadang-gadang maju statusnya hanya mantan bupati, sementara Halikinnor merupakan bupati aktif. Adapun dalam Pilkada Kotim, Bambang menilai Fajrurrahman bisa melanjutkan kepemimpinan Halikinnor apabila Ketua DPC PDIP Kotim itu maju dalam Pilgub Kalteng.
”Pak Fajrurrahman memiliki pengalaman yang mumpuni. Dinilai bersih dan sudah banyak dikenal masyarakat,” kata Bambang. Berkarier sebagai birokrat dan sekarang menduduki jabatan tertinggi sebagai ASN, lanjutnya, membuktikan kinerja dan sepak terjangnya selama ini dalam memberikan pelayanan pada masyarakat. Sejumlah jabatan yang pernah dipegang, seperti Kepala Dinas Pertambangan dan Energi, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, dan Sekda Kotim, jadi modal dan pengalaman untuk mengelola daerah menjadi lebih maju.
Belum lagi pengalaman di organisasi kepemudaan, yakni pernah menjadi Ketua DPD KNPI Kotim. Bambang menilai, kandidat calon kepala daerah yang kuat selain petahana adalah Fajrurrahman. Soal elektabilitas, tentunya sudah dikenal di kalangan masyarakat. ”Karena bagaimanapun sekda seorang birokrat, sudah punya konsep untuk membangun Kotim ke depannya. Pertanyaan saya, nama-nama yang lain bermunculan punya konsep apa untuk Kotim yang ditawarkan ke depannya?” kata Bambang. (ang/ign)