kalimantan-tengah

Tragedi Petuk Katimpun, Niat Baik Dua Remaja Ini Berujung Petaka, Ini Penampakan Terakhir Mereka

Selasa, 5 Agustus 2025 | 10:00 WIB
KENANGAN TERAKHIR: Foto yang beredar di media sosial. Diduga diambil beberapa jam sebelum dua korban, GMA dan LFP tenggelam di Petuk Katimpun.

Tragedi tenggelamnya dua siswi SMP di Palangka Raya saat bermain di sungai kawasan Petuk Katimpun meninggalkan duka mendalam bagi keluarga dan kerabat. Kedua korban, GMA (14) dan LFP (14), dikenal sebagai remaja yang baik di lingkungan mereka. Kabar meninggalnya mereka secara tragis mengejutkan banyak orang yang mengenalnya.

Ungkapan belasungkawa pun membanjiri media sosial, terutama di Facebook. Banyak yang tak menyangka, dua gadis belia yang tengah menapaki masa remaja itu harus berpulang begitu cepat.

Di antara berbagai unggahan duka cita, sebuah foto yang diyakini sebagai momen terakhir kedua korban sebelum tenggelam, menjadi sorotan netizen. Dalam foto tersebut, tampak delapan orang berpose bersama dengan latar Rumah Makan Kampung Lauk. GMA terlihat mengenakan busana berwarna hitam dan duduk di barisan kedua dari kanan. Sementara itu, LFP tampak duduk di ujung kiri, juga mengenakan pakaian hitam.

Diduga, foto tersebut diabadikan saat mereka menghadiri pesta ulang tahun seorang teman di lokasi tersebut. Dugaan ini diperkuat oleh kesaksian salah satu rekan korban yang turut menyaksikan peristiwa nahas tersebut. Menurutnya, pada hari tragedi itu, ia bersama korban dan rekan lainnya mendatangi pesta ulang tahun di resto Kampung Lauk.

Dari lokasi itu, mereka sepakat bermain di Pantai Gosong (sebutan untuk sungai di Petuk Katimpun, Red) dengan niat untuk berfoto-foto. ”Awalnya kami cuman ingin foto-foto saja. Tapi, karena harinya panas, kami menceburkan diri ke sungai dan main di dekat bibir pantai,” ujarnya. Saat asyik bermain air, dua rekannya, terseret arus sungai yang cukup deras.

Dua remaja yang diketahui tak bisa berenang tersebut terlihat hendak tenggelam. Melihat situasi itu, kedua korban, GMA dan LFP berusaha menolong. Celakanya, saat berjalan di derasnya arus untuk menyelamatkan, keduanya justru terbawa arus sungai dan tenggelam. Adapun dua rekannya yang akan ditolong berhasil menyelamatkan diri dengan cara mengapung hingga ke bibir pantai. ”Kami sempat teriak meminta tolong waktu ada warga yang melintas menggunakan kapal kelotok,” ujar rekan korban.

Tak ada yang menyangka kedua korban pergi lebih cepat di usianya yang masih sangat belia. Niat baik keduanya untuk menyelamatkan dua teman lain yang akan tenggelam, justru jadi boomerang petaka yang mencabut nyawa dua gadis tersebut. (ign)

Terkini