KUALA KURUN- Bupati Gunung Mas (Gumas) Jaya Samaya Monong meninjau progres rehabilitasi gedung eks Hotel Gunung Mas yang kini dialihfungsikan menjadi sekolah rakyat rintisan. Gedung tersebut merupakan aset pemerintah kabupaten yang dimanfaatkan pada tahap awal program pendidikan gratis bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu.
“Dari hasil peninjauan, progres fisiknya sudah sangat signifikan. Diperkirakan akhir Agustus selesai, sehingga kegiatan belajar mengajar bisa dimulai September,” ujar Jaya. Peninjauan difokuskan pada perbaikan lantai, atap, dinding, serta sarana prasarana pendukung seperti asrama dan dapur makan.
Gedung itu nantinya digunakan sebagai ruang belajar sekaligus asrama sementara. Seluruh kebutuhan peserta didik mulai dari seragam, perlengkapan sekolah, hingga konsumsi ditanggung pemerintah pusat. Berdasarkan data Dinas Sosial Gumas, kuota peserta sekolah rakyat rintisan sudah terpenuhi, yakni 100 orang.
Rinciannya, 50 siswa jenjang SD dan 50 siswa jenjang SMP, masing-masing kelas diisi 25 peserta didik. “Pemkab Gumas juga sudah mengusulkan lokasi pembangunan sekolah rakyat permanen di Desa Tumbang Tambirah, Kecamatan Kurun, di atas lahan seluas 9,8 hektare. Luas ini lebih besar dari syarat minimal Kemensos, yakni 6,7 hektare. Estimasi anggaran dari pemerintah pusat sekitar Rp200 miliar,” jelas Jaya.
Ia menegaskan, program sekolah rakyat menjadi peluang besar bagi anak-anak kurang mampu untuk mendapat pendidikan layak tanpa biaya, sekaligus menyiapkan generasi muda yang kompetitif dan berdaya saing. “Program ini sejalan dengan visi Tambun Bungai Cerdas yang terus kami dorong,” tegasnya. (arm/yit)