SAMPIT- Musibah di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) belum juga berakhir. Saat puluhan desa masih terendam banjir, kebakaran hutan dan lahan (karhutla) mulai menghantui.
Senin siang (15/9/2025), api melalap semak belukar di lahan gambut Jalan Bumi Ayu, Kelurahan Mentawa Baru Hilir, Kecamatan Mentawa Baru Ketapang. ”Laporan kami terima pukul 10.30 WIB. Tim langsung meluncur ke lokasi,” ujar Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kotim Multazam.
Api cepat membesar karena kondisi tanah gambut kering. Kendala lain, tidak ada sumber air di sekitar lokasi. Meski begitu, 13 personel BPBD dibantu TNI dan Polri berhasil memadamkan api dengan dua truk tangki, mesin alkon, dan 14 gulung selang. Kobaran api akhirnya padam total pukul 11.26 WIB.
”Alhamdulillah, dalam 36 menit api bisa dijinakkan. Kalau terlambat sedikit saja, kebakaran bisa lebih luas,” kata Multazam. Ancaman karhutla ini muncul di tengah bencana banjir. Data BPBD mencatat, sepanjang 8–13 September, banjir merendam 20 desa di tujuh kecamatan, yakni Cempaga Hulu, Parenggean, Antang Kalang, Telaga Antang, Bukit Santuai, Tualan Hulu, dan Mentaya Hulu.
Meski sebagian wilayah mulai surut, sejumlah desa justru mengalami kenaikan debit air. ”Cuaca tidak menentu. Ini membuat Kotim berada dalam kondisi kritis. Kami imbau warga tidak membuka lahan dengan cara membakar,” tegas Multazam. (oes)